IDEA, Indeks Demokrasi Indonesia Menjadi yang Terburuk?

International Insitute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) mencatat adanya penurunan indeks demokrasi di Indonesia pada 2020 silam. IDEA menyebutkan, penurunan indeks demokrasi berhasil menjadi yang terburuk sejak 2005.

Dilansir pada laporan yang dirilis Jumat (6/8/2021), Indonesia berhasil mencatat rapor merah pada sejumlah inikator; kesetaraan dan HAM, sistem administrasi yang tidak memihak, dan keterlibatan publik.

“Salah satu contoh, terkikisnya demokrasi di Indonesia, yang melemah pada 2019-2020,” ujar perwakilan Internasional IDEA, Leena Rikkila Tamang, dalam paparannya, Jumat (6/8/2021).

Leena menyiah penurunan kualitas demokrasi yang ada di Indonesia seiring dengan penurunan kualitas demokrasi di beberapa negara di dunia.  IDEA mengukur kualitas demokrasi berdasarkan sejumlah indikator dan subindikator.

Lima indikator yang ditetapkan IDEA untuk mengukur kualitas demokrasi, yakni pemantauan terhadap instansi pemerintah, hak dasar warga negara, representasi pemerintah, pelibatan publik, dan keberpihakan sistem administrasi. Kelima indikator tersebut masing-masing memiliki subindikator yang pada hak dasarnya ada tiga subindikator yang dihitung; keadilan, kebebasan sipil, dan kesetaraan dan HAM.

Berpacu pada sejumlah indikator tersedia, Indonesia berhasil mencatat warna merah pada tiga indikator; keterlibatan publik, kesetaraan dan HAM, dan administrasi yang tidak memihak. Sisanya, indikator penilaian pada demokrasi di Indonesia didominasi warna kuning dan sedikit warna hijau.

Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Agustysti menyebutkan, indikator merah pada masing-masing kolom penilaian menunjukkan salah satu aspek dalam demokrasi di Indonesia yang menurun yang disebabkan oleh sejumlah kebijakan pemerintah terutama sejak 2019 silam.

Kebijakan tersebut diantaranya, pengesahan UU KPK hasil revisi, pelaksanaan tes wawasan kebangsaan (TWK) kepada pegawai KPK, hingga pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

“Jadi hal-hal itu yang kemudian menilai partisipasi masyarakat itu menjadi semakin menurun ketika dalam pembuatan kebijakan,” pungkasnya, pada Jumat (6/8/2021).

You might also like
Tags: ,

More Similar Posts

Menu