Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mulai mengupayakan pengidentifikasian, pendataan, dan pemetaan bidang lahan yang akan dibebaskan guna merealisasikan pelebaran jalan dan pembangunan saluran di Jalan Gajah.
“Kami menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang dalam pendataan dan pemetaan sementara di sisi barat Jalan Gajah. Saat ini, prosesnya masih terus berjalan,” ungkap Kepala DPU Kota Semarang Sih Rianung.
Diperkirakan, sebanyak 40 lahan akan dibebaskan dari Simpang Arteri Soekarno-Hatta sampai Simpang Jolotundo. Pembebasan lahan akan dilakukan tahun 2022 mendatang ketika pemetaan telah usai direncanakan.
“Ada 13 peta bidang yang sudah keluar. Untuk pembebasan lahan baru akan dilakukan tahun depan,” bebernya.
Total dana anggaran yang dialokasikan dalam pengupayaan ini berkisar Rp30 miliar. Lantaran dana anggaran yang diperlukan cukup besar, maka untuk tahun ini DPU memfokuskan persiapan pengadaan tanah.
“Tahun ini targetnya pengadaan lahan,” bebernya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono menyatakan, pelebaran Jalan Gajah memang perlu diupayakan supaya kemacetan terurai dan banjir dapat tertangani.
“Jalan Arteri sampai Majapahit ada pelebaran kurang lebih 20 meter. Biasanya, di ujung Jalan Gajah ada genangan yang cukup tinggi. Makanya kami setuju revitalisasi Jalan Gajah,” urainya.