Deretan agen bus di Jalan Raya Kalibanteng terpantau sepi.
“Sehari hanya mendapatkan 2-5 penumpang. Sebelum pandemi, bisa memberangkatkan 10 bus, sejak pandemi turun 50 persen,” ungkap Febi Bagus Wicaksono, salah satu karyawan agen bus.
Walau Kota Semarang telah turun status Covid-19 dan percepatan vaksinasi juga tengah ditempuh, masih belum bisa meningkatkan omzet sejumlah tempat wisata.
“Pokoknya anjlok sejak pandemi,” tandasnya, Minggu (5/9/2021).
Terkait persyaratan menumpangi bus, kata Febi, sangat mudah dan tidak seketat transportasi umum lainnya. Febi menyebutkan, untuk dapat menggunakan bus sebagai transportasi, penumpang hanya perlu menggunakan masker dan hand sanitizer, tidak memerlukan bukti sudah mendapatkan vaksinasi.
“Gampang sekarang. Nggak harus bawa kartu vaksin,” ujarnya.
Febi mengaku, tidak sedikit penumpang yang ia layani bertujuan Jabodetabek dan Surabaya, salah satunya Mulyani. Mulyani baru saja mendapatkan panggilan pekerjaan menjadi asisten rumah tangga (ART) di Bekasi. Pilihan Mulyani untuk menggunakan bus, yakni karena tidak banyak persyaratan dan harganya yang terjangkau.
“Kalau naik kereta harus vaksin, padahal saya takut vaksin. Kalau naik pesawat mahal,” pungkas Febi sembari tersenyum.