Catatan Pakar Epidemiolog Terkait PTM, 30 Agustus 2021

Pakar epidemiolog menyerahkan sejumlah catatan terkait kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Level 2 dan 3.

Dicky Budiman, epidemiolog dari Universitas Griffith Austrlia menyiah persoalan buka tutup sekolah yang menjadi perbincangan publik di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Pembelajaran selama daring yang dilakukan selama ini, dikhawatirkan akan menyebabkan learning loss atau hilangnya minat belajar generasi. Namun, apabila sekolah dibuka tanpa mitigasi yang matang juga ditakutkan sekolah akan menjadi klaster baru Covid-19.

“Memang kompleks ya, karena pada dasarnya penutupan sekolah seharusnya menjadi opsi terakhir dalam pengendalian pandemi ketimbang penutupan mal atau tempat lainnya,” ungkap Dicky, pada Selasa (24/8/2021).

Dicky menyebutkan sejumlah persiapan haarus dipenuhi oleh sekolah sebelum kembali memulai PTM. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempt bersama sekolah diminta menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terlebih dahulu terkait pelaksanaan PTM. Selanjutnya, sekolah juga dinilai perlu menyiapkan infrastuktur pendukung sebelum PTM diselenggarakan.

“Seperti infrastruktur ventilasi atau sirkulasi udara yang harus baik, penyediaan tempat sanitasi, serta jaga jarak dalam kegiatan pembelajaran,” ujarnya.

Dicky berharap, sekolah mengetatkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan siap menerima sanksi berupa penutupan sekolah apabila ditemukan pelanggaran atau penularan kasus selama kegiatan PTM berlangsung.

“Ini kompleks, tapi worth it ketika kita benar-benar serius. Kita harus serius banget menyiapkan PTM ini. Bukan hanya semangatnya saja, tapi jaring pengamannya juga harus benar,” pungkasnya.

You might also like
Tags: ,

More Similar Posts

Menu