Banyak makanan khas Indonesia yang menggunakan santan, seperti gulai, soto, dan makanan ringan seperti serabi. Santan dihasilkan dari perasan daging kelapa yang telah diparut. Namun, apakah benar santan dapat menyebabkan kolesterol tinggi?
Menurut detikcom (6/9), santan kelapa sebenarnya tidak mengandung kolesterol. Namun, santan kaya akan lemak jenuh, yang dapat memicu peningkatan kolesterol.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengingatkan agar masyarakat tetap memperhatikan porsi makanan yang mengandung santan.
“Santan tidak mengandung kolesterol, tetapi mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar LDL (low-density lipoprotein), salah satu jenis kolesterol,” jelas dr. Aru.
“Jadi, saya sarankan agar tidak terlalu sering mengonsumsi makanan bersantan,” tambahnya.
Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan, makanan tinggi lemak, dan tidak diimbangi dengan olahraga rutin, kadar kolesterol dalam tubuh bisa tetap meningkat.
Pengaruh lemak jenuh terhadap kolesterol tidak hanya dipengaruhi oleh satu jenis makanan, tetapi juga oleh pola gaya hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan bersantan sebenarnya masih diperbolehkan, asalkan dalam porsi yang wajar dan cara pengolahannya sehat, serta diimbangi dengan gaya hidup sehat.
“Makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol termasuk buah-buahan seperti pisang dan alpukat, serta beras merah, gandum, kacang-kacangan, kedelai, dan salmon,” jelasnya.