Overdosis Kafein: Bahaya yang Mengintai dari Kebiasaan Konsumsi Berlebihan
Kafein, senyawa stimulan yang umumnya terdapat dalam kopi, teh, coklat, serta minuman berenergi, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang. Namun, dibalik manfaatnya yang dapat membuat seseorang merasa lebih terjaga atau menekan nafsu makan, terdapat ancaman serius yang dapat timbul dari konsumsi berlebihan kafein – overdosis.
Menurut National Institutes of Health (NIH), kafein ditemukan secara alami pada tumbuhan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Namun, sebagian produsen juga sering menambahkan kafein ke dalam makanan dan minuman tertentu.
Overdosis kafein dapat terjadi ketika kadar kafein dalam tubuh melebihi batas yang dapat ditoleransi, yakni lebih dari 15 miligram per liter (mg/L) dalam darah. Bahkan, konsentrasi sebesar 80 hingga 100 mg/L dapat berakibat fatal atau mematikan.
Sebuah tinjauan jurnal ilmiah pada tahun 2018 mengidentifikasi 92 laporan kematian akibat overdosis kafein. Namun, perlu dicatat bahwa kebanyakan overdosis kafein disebabkan oleh konsumsi suplemen makanan atau tablet kafein, bukan dari minuman seperti kopi atau teh.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memperingatkan bahwa konsumsi satu sendok teh bubuk kafein murni bisa setara dengan minum 28 cangkir kopi.
Gejala overdosis kafein bisa sangat beragam, mulai dari detak jantung yang tidak teratur hingga mual, muntah, kebingungan, dan serangan panik. Bahkan, dalam kasus yang ekstrim, overdosis kafein dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel, kondisi yang mengakibatkan berhentinya detak jantung secara normal dan dapat mengakibatkan serangan jantung.
Bagi ibu hamil dan menyusui, dianjurkan untuk membatasi konsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari, setara dengan 1-2 cangkir kopi. Begitu pula, bagi anak-anak dan remaja, konsumsi kafein sebaiknya dihindari sepenuhnya, mengingat minuman energi yang mengandung kafein dan gula dalam jumlah yang tidak sehat.
Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk memahami batasannya sendiri dalam mengonsumsi kafein, serta untuk selalu memperhatikan sumber dan jumlah kafein yang dikonsumsi agar terhindar dari bahaya overdosis yang bisa berakibat fatal.