Tanda-tanda dan Solusi Saat Ban Mobil Mengalami Kebotakan Sebelah
Pemilik mobil yang kurang memperhatikan kondisi ban mereka mungkin pernah menghadapi situasi di mana ban mengalami kebotakan hanya di satu sisi, yang dikenal sebagai kebotakan sebelah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, tetapi penyebab utamanya adalah kesalahan pada sumbu roda, yang menyebabkan tapak ban tidak menyentuh tanah secara merata.
Kebotakan sebelah pada ban tidak hanya menciptakan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan risiko, terutama ketika musim hujan atau jalan basah. Tapak ban yang tidak merata dapat menyebabkan aquaplaning atau hydroplaning.
Pertanyaannya, jika ban mengalami kebotakan sebelah, apakah pemilik mobil harus segera mengganti ban baru, atau apakah ada opsi alternatif lain yang bisa dipertimbangkan?
Menurut Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani, keputusan untuk mengganti ban baru bergantung pada tingkat kebotakan yang telah terjadi. “Jika ban sebelah sudah mencapai indikator keausan tapak (TWI), itu berarti kondisinya sudah parah dan sebaiknya segera diganti,” ungkapnya kepada Kompas.com pekan lalu.
TWI, atau tread wear indicator, adalah indikator yang terdapat pada semua ban dan berfungsi untuk menunjukkan tingkat ketebalan lapisan terluar ban. Jika TWI sudah terlihat, itu berarti ban dianggap sudah botak.
Meskipun demikian, pemilik mobil tidak perlu panik. Jika kebotakan belum terlalu parah dan perbedaan ketebalan tapak ban hanya sedikit, rotasi ban menjadi opsi alternatif yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan kondisi ban. Namun, Juni menyarankan agar rotasi ban dilakukan di bengkel, bersamaan dengan servis spooring.
“Jika ban sudah aus di satu sisi, menandakan sumbu poros roda tidak sejajar, sebaiknya lakukan spooring,” tambahnya. Dengan demikian, pemilik mobil dapat mengambil langkah-langkah tepat untuk menjaga kesehatan ban dan keamanan berkendara mereka.