Batu Bara Masih Jadi Andalan Indonesia Dengan Stok Yang Melimpah

Alexander Ery Wibowo, Direktur PT Bayan Resources, mengumumkan perusahaan industri batu bara sejauh ini berkomitmen untuk memajukan program pemerintah menuju nol emisi pada 2060, meski posisi batu bara masih menjadi tulang punggung di beberapa negara.

“Seperti yang kita tahu, kita akan menuju nol pada 2060, perusahaan batu bara optimis bisa ikut dalam fase transisi,” kata Alexander, Senin (22/5/2023) di Forum Ekonomi Hijau 2023.

Menurut Alexander, batu bara masih sangat dibutuhkan di beberapa negara dan menjadi tulang punggung Asia, seperti india, Filipina, China, dan India.

Tentu saja penggunaan batu bara baru sebagai sumber tenaga listrik dan sumber energi lainnya tidak dapat sepenuhnya dihindari. Selain itu, batu bara merupakan bahan baku utama khususnya di Indonesia. Alexander bahkan mengatakan pada 2022 sumber daya alam batu bara masih 31,8 miliar ton.

“Dibutuhkan waktu dari segi teknologi dan investasi dari segi ekonomi. Kami percaya pada akhirnya akan ada perkembangan teknologi yang dapat dicapai. Peluang terus ada, namun penambang harus mampu mengelolanya sebaik mungkin untuk membuat ekonomi hijau menjadi kenyataan.” dia menjelaskan.

Seperti kita ketahui, batu bara masih merupakan bahan baku primer yang sangat berharga. Mengingat batu bara masih digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di banyak negara.

Di sisi lain, sebagai negara besar yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga memiliki masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu, pengembangan energi hijau dan ramah lingkungan saat ini menjadi sangat penting bagi masa depan Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah nyata untuk mendorong penggunaan energi hijau dan ramah lingkungan dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan mendukung pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan tenaga air.

You might also like

More Similar Posts

Menu