Pembuangan Bayi di Semarang Utara

Pembuangan Bayi di Semarang Utara

Penemuan orok bayi perempuan di Lapangan Sentiyaki, Bulu Lor, Semarang Utara, membuat geger para warga setempat. Sebelumnya warga tak melihat tanda-tanda orang mencurigakan yang hendak membuang kardus berisi orok bayi yang dikemas menyerupai barang paketan itu. Para warga menduga, pelaku membuang bayi itu tadi malam.

Pasalnya ketika itu hujan turun deras dan kondisi mati lampu sehingga kondisi lokasi kejadian gelap gulita. “Sejak adzan magrib berkumandang lampu sudah padam disertai hujan deras.” “Diduga membuangnya saat itu karena situasi sepi,” terang warga yang enggan disebutkan namanya, Selasa (26/10/2021).

Bungkusan kardus berisi mayat bayi ditemukan pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Slamet Raharjo alias Klowor (42). Ketika itu, ia sedang asyik jalan-jalan menikmati udara pagi di sekitar lapangan tersebut pukul 07.00. Ia tak sengaja melihat ada ban mengambang di saluran air yang di atasnya ada sebuah kotak kardus.Mulanya, ia menduga barang tersebut adalah paket yang jatuh dengan santai diambil untuk diperiksa. Namun siapa sangka setelah dirinya memeriksa isi kardus tersebut, ada jasad bayi yang terbungkus plastik. “Sontak saya kaget lalu lapor ke warga lain dan Pak RT,” ungkapnya.
Tim Elang Utara langsung mendatangi ke lokasi kejadian sekaligus berkoordinasi dengan Tim Inafis Polrestabes Semarang. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.

Kasus pembuangan bayi di Semarang bukan pertama kali terjadi. Sejauh ini, polisi selalu bisa mengungkap pelaku pembuang bayi. Perisitiwa serupa terakhir terjadi pada akhir pekan lalu. Tidak membutuhkan waktu lama Polrestabes Semarang menangkap pelaku pembuang bayi di Ringintelu RT 04 RT 01 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan. Bayi perempuan itu ditemukan warga yang sedang bermain voli sekitar pukul 17.30, Sabtu (2/10/2021).

Menanggapi hal tersebut, Mbah Man (bukan nama sebenarnya), warga Semarang berharap pelaku bisa diproses hukum, bila perlu diberi hukum yang berat.
Karena telah melakukan pembunuhan pada bayi yang tak bersalah dibunuh dengan sangat keji.

“Seharusnya berani berbuat berani bertanggungjawab, kenapa harus menghilangkan nyawa orang lain yang notabene darah dagingnya sendiri,” ujar Mbah Man. Menurutnya, saat melihat foto bayi tak berdosa itu beredar di media sosial, hatinya geram dan ingin melihat siapa pelaku yang tega melakukan hal ini.

“Apakah mereka tahu, banyak orang mendambakan buah hati, kenapa harus dibunuh. Janganlah berani berbuat dosa besar satu lalu diikuti dosa besar lainnya, jangan mau zinanya tapi tak mau tanggungjawabnya. Itu laki-laki macam apa, gentleman dikitlah itu urusannya sama Tuhan bukan hanya manusia dan polisi,” ujar Mbah Man emosi.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan pelaku pembuang bayi tersebut ditangkap unit Resmob Polrestabes Semarang di kamar kosnya di daerah Kradenan Sampangan hari itu juga sekitar pukul 19.30. Ada dua pelaku diketahui orang tua bayi tersebut yang ditangkap yakni Yustiani (23) warga Dukuh Kabupaten Brebes dan Andrianto (22) warga Kintelan Baru Kota Semarang.

“Barang bukti yang diamankan saat penangkapan di kos yaitu tiga botol obat penggugur kandungan, satu strip obat sakit kepala, satu buah botol minuman soda, kain lap pel, dan dua buah ponsel,” ujar dia, Minggu (3/10).

Donny menerangkan, tersangka merupakan sepasang kekasih yang sudah berpacaran dalam dua tahun terakhir. Agustus lalu, Yustiani mengatakan bila ia hamil
Saat itu, Andrianto menyarankan p”Kemudian Andrianto mencari obat penggugur kandungan dengan cara mencari atau browsing di internet,” ujar dia. Setelah mendapat obat penggugur kandungan, Andrianto memberikannya pada Yustiani. Obat itu diminum tiga hari berturut-turut. Setelah itu, lanjutnya, Yustiani merasa sakit perut. Ia sempat hendak ke dokter untuk memeriksakan diri.

Namun belum sempat dipersika, ia masuk ke toilet di rumah warga Ringintelu. Di tempat itulah ia lalu melahirkan sekitar pukul 07.00. “Karena takut diketahui orang banyak, bayi tersebut lehernya dijerat kain hingga meninggal,” sambungnya.

Donny mengatakan bayi itu dibuang di belakang kamar mandi melalui lubang ventilasi toilet. Ketika ditemukan bayi sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Sebelumnya, warga RT 04 RW 01 Kalipancur, Ngaliyan, Rizki mengatakan, penemuan mayat bayi di wilayahnya itu bikin geleng-geleng kepala. Sebelum jenazah ditemukan, dua wanita muda mendatangi tempat tinggalnya untuk meminjam kamar mandi.

Setelah menggunakan kamar mandi, keduanya langsung berpamitan. Rizki lalu mengecek ke kamar mandi rumahnya. Di situ, ia melihat ceceran darah. Namun ia berpikir jika darah itu adalah darah menstruasi. “Sata sempat bersihkan darah tersebut. Saya pikir satu di antara mereka sedang sakit. Karena saat berpamitan wajahnya pucat, dan saya tanya apa sedang sakit hanya dijawab tidak. Hanya anehnya, ada ceceran darah di dinding,” jelasnya.

Setelah membersihkan kamar mandi, Rizki pun meninggalkan rumah untuk pergi ke Puwodadi. Namun pada sore hari, ia ditelepon keluarga karena ditemukan jenazah bayi di belakang kamar mandi. “Ya sangat terkejut, maka dari itu saya langsung pulang, ternyata benar warga menemukan jenazah bayi,” paparnya.
Sementara ibunda Rizki, Partinah sempat didatangi perempuan ketika pulang ke rumah.

“Saat saya pulang, Rizki sudah tidak di rumah. Saya juga tidak paham mendadak ada seorang wanita datang dan memberi bungkusan nasi ayam. Ia bilang terima kasih karena sudah dipinjami kamar mandi,” jelasnya. Partinah bercerita, wanita tersebut memakai seragam dan mengatakan pernah meminjam kamar mandi di rumahnya. “Setelah itu ia pamitan dan pergi, saat itu sekitar pukul 13.00 WIB. Saya juga tidak tahu dia siapa,” sambung Partinah. Partinah pun sangat kaget, kala warga menemukan jenazah bayi di belakang kamar mandi rumahnya.

“Kaget sekali, apa ada hubungannya dengan wanita yang datang ke rumah. Bingung saya karena saya tidak di rumah saat pagi,” tandasnya.

You might also like
Tags: , , , , , , , , ,

More Similar Posts

Menu