**Dua Wisatawan Asing Nyasar ke Hajatan di Kulon Progo, Ternyata Disambut Hangat oleh Tuan Rumah**
Kulon Progo, Yogyakarta – Sebuah kejadian unik terjadi di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta, yang menjadi viral di media sosial. Dua orang wisatawan asing, sering disebut sebagai “bule,” secara tak sengaja mendatangi sebuah acara hajatan dan mulai menikmati hidangan prasmanan yang tersedia.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, kedua pria berkulit putih tersebut terlihat memasuki lokasi hajatan dengan pakaian kasual seperti mengira bahwa mereka sedang makan di sebuah restoran. Seorang pria lokal kemudian memandu mereka menuju meja prasmanan, dengan ramahnya mengatakan, “‘Monggo mister, pinarak, lenggah kampir, dhahar rumiyin, sak wontene nggih, FREE” (Silakan tuan, mampir, duduk makan dulu, seadanya ya, gratis).
Kejadian ini terjadi pada hari Rabu atau Kamis, seperti yang diungkapkan oleh akun @panoramakulonprogo di Instagram. Video ini kemudian diunggah pada tanggal 26 Agustus 2023.
Ternyata, sang tuan rumah yang menggelar acara hajatan, Pariman, tidak memarahi kedua tamu tak terduga ini. Sebaliknya, dia memperlakukan mereka dengan baik, seolah-olah mereka adalah tamu undangan yang sah.
Pariman menceritakan bahwa kedua bule itu sebenarnya sedang mencari warung makan yang ada di sekitar area tersebut. Namun, semua warung telah tutup, dan mungkin mereka salah mengira bahwa rumah Pariman, yang sedang mengadakan acara hajatan, adalah warung makan.
Meskipun kedua wisatawan ini tidak bisa berbicara dalam bahasa Indonesia dan Pariman tidak menguasai bahasa Inggris, Pariman tetap melayani mereka dengan bahasa Jawa untuk menjadikan situasi lebih lucu.
Setelah menikmati hidangan prasmanan dan berbincang santai dengan Pariman, kedua bule tersebut akhirnya pamit untuk pulang. Sebelum berangkat, Pariman memberikan mereka bingkisan makanan, seperti yang biasanya diberikan kepada tamu undangan dalam acara pernikahan.
Kejadian ini menjadi viral di media sosial, meskipun Pariman mengaku tidak menyangka bahwa tindakannya akan mencuri perhatian begitu banyak orang. Pariman mengatakan bahwa kedua alasan utama tindakannya adalah karena sifat ramah tamah yang menjadi karakter masyarakat desa setempat dan juga karena dia adalah salah satu pengelola Ekowisata Sungai Mudal, yang menerapkan prinsip Sapta Pesona untuk meningkatkan kualitas pariwisata.
Pariman berharap bahwa video viral ini akan menginspirasi orang lain untuk bersikap ramah kepada siapa saja, baik bule maupun wisatawan lokal, serta memperlakukan semua turis dengan baik, sesuai dengan tujuan mereka yang datang untuk menikmati keindahan alam.