Dalam waktu kurang dari satu bulan, masa jabatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan berakhir. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah telah mengusulkan tiga nama sebagai calon penjabat gubernur. Pemilihan calon penjabat ini diharapkan dapat melanjutkan program-program yang telah dijalankan, terutama dalam mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, mengungkapkan bahwa tiga nama yang diusulkan adalah Hasto Wardoyo, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional; Tony Tribagus Spontana, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung; serta Sumarno, Sekretaris Daerah Jawa Tengah. Usulan ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 5 Agustus 2023.
Sumanto menjelaskan bahwa selain usulan dari DPRD Jawa Tengah, Kementerian Dalam Negeri juga akan mengajukan tiga calon penjabat gubernur pengganti Ganjar Pranowo. Dengan demikian, total ada enam nama yang akan diajukan kepada Presiden. Presiden akan memutuskan siapa dari keenam calon tersebut yang akan diangkat menjadi penjabat gubernur.
“Kita akan menunggu pengumumannya. Yang pasti, pengumuman ini harus dilakukan sebelum 5 September 2023, karena masa jabatan gubernur akan berakhir pada tanggal tersebut,” ungkap Sumanto di Semarang, pada Senin (7/8/2023).
Ia menambahkan bahwa tiga nama yang diusulkan oleh DPRD Jawa Tengah dinilai memenuhi kriteria yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota. Peraturan ini mengharuskan calon penjabat gubernur memiliki status sebagai aparatur sipil negara, loyalitas yang tinggi, serta setidaknya berpengalaman sebagai pejabat tinggi madya.
Sumanto juga menjelaskan bahwa dari ketiga nama yang diusulkan DPRD, hanya Sekretaris Daerah yang memenuhi kriteria pejabat tinggi madya dalam lingkungan Jawa Tengah. Sementara di kementerian atau lembaga lain, terdapat banyak pejabat dengan status tersebut.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, juga memberikan sambutannya dalam sebuah acara pada bulan Juni 2023. Ia mengatakan bahwa calon penjabat gubernur yang terpilih harus mampu melanjutkan program-program pembangunan di Jawa Tengah, termasuk dalam hal pengentasan kemiskinan dan pengembangan infrastruktur.
Dalam hari-hari terakhir masa jabatannya, Gubernur Ganjar Pranowo mengucapkan permintaan maaf dan berpamitan kepada berbagai pihak. Pada hari Senin, Ganjar mengadakan pertemuan dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Selama dua periode kepemimpinannya, Ganjar menegaskan bahwa ia telah menerima banyak masukan dan bekerjasama dengan organisasi tersebut.
Pada hari Minggu, Ganjar juga berpamitan kepada masyarakat serta tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama saat menghadiri sebuah pengajian di Rembang, Jawa Tengah. Ia berharap agar penerusnya dapat melanjutkan kinerja yang lebih baik di masa mendatang.
Ganjar menyampaikan permohonan maafnya atas segala kesalahan selama masa kepemimpinannya. Ia menekankan pentingnya koreksi dan masukan untuk memperbaiki kepemimpinan di masa depan. Ganjar juga mengenang kerja sama yang baik antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan DPRD Jawa Tengah selama masa jabatannya.
Ganjar mengakui bahwa meskipun ada kritik keras terhadap kebijakannya, keputusan untuk meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur hingga 300 persen pada periode pertamanya telah menghasilkan hasil yang positif. Ia juga berterima kasih atas dukungan DPRD Jawa Tengah dalam memberikan bantuan kepada desa-desa, yang telah mendorong perkembangan desa-desa wisata di daerah tersebut.