Cara Mengecas Laptop dengan Benar

Cara Mengisi Daya Laptop dengan Benar untuk Mempertahankan Kesehatan Baterai
Saat ini, banyak pengguna laptop yang terbiasa menghubungkan charger saat sedang bekerja di kantor atau di rumah. Meskipun langkah ini dapat mengisi baterai dengan cepat, sebaiknya kita berhati-hati dalam penggunaannya.

Bagi laptop yang sudah agak tua, risiko pengisian daya berlebih (overcharging) sangat nyata. Selain itu, penggunaan charger secara terus-menerus dapat merusak baterai, terutama jika baterai tersebut sudah usang.

Namun, laptop modern telah lebih canggih dalam mengatur pengisian daya. Laptop akan melakukan pengisian sedikit demi sedikit ketika kapasitas baterai menurun (trickle charging) dan menggunakan daya langsung dari charger daripada baterai saat terhubung.

Namun, pengisian daya terus-menerus pun bisa berdampak negatif pada kesehatan baterai laptop, seperti yang dijelaskan oleh PCWorld. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hal ini.

Pertama, voltase dan panas dapat mempengaruhi usia baterai. Baterai lithium mengalami peningkatan voltase seiring peningkatan kapasitasnya. Semakin tinggi kapasitas baterai, semakin tinggi pula voltasenya. Voltase ini memiliki dampak pada penuaan baterai dari segi kimiawi, yang disebut chemical aging.

Tingkat chemical aging bervariasi tergantung pada voltase, tetapi proses ini paling cepat terjadi ketika baterai berada dalam kondisi voltase terendah (kapasitas hampir habis) dan voltase tertinggi (kapasitas terisi penuh).

Jadi, mengisi baterai lithium terlalu sering hingga penuh atau menggunakannya hingga hampir habis dapat mempersingkat usia baterai. Begitu juga, jika laptop terus-menerus terhubung ke charger sehingga kapasitasnya tidak pernah turun di bawah 100 persen, maka baterai akan selalu dalam kondisi “stres,” dengan voltase tinggi yang mempercepat penuaan kimia.

Faktor kedua adalah panas, yang juga memengaruhi penuaan baterai. Baterai lithium secara alami akan kehilangan daya kapasitasnya sedikit demi sedikit, bahkan jika tidak digunakan sama sekali. Jika terus-menerus terhubung ke charger, baterai akan terus diisi ulang saat kapasitasnya sedikit turun (trickle charging). Hal ini akan membuat baterai selalu hangat dan mempercepat proses penuaan.

Apalagi jika laptop terus digunakan secara aktif saat terhubung ke charger, suhu perangkat termasuk baterai akan meningkat.

Namun, suhu yang terlalu rendah juga tidak baik untuk baterai lithium. Suhu baterai sebaiknya berada di kisaran 10 hingga 40 derajat Celsius. Hindari juga paparan sinar matahari langsung pada perangkat.

Untuk mengisi daya laptop dengan aman, sebaiknya menjaga baterai lithium agar tidak kosong atau penuh secara penuh, idealnya antara 30 hingga 70 persen dari kapasitas maksimal. Anda bisa mengisi laptop hingga rentang tersebut, kemudian matikan laptop dan lepaskan baterai sebelum menghubungkannya kembali ke charger, jika memungkinkan.

Jika baterai laptop tidak dapat dilepas, Anda bisa memanfaatkan fitur Smart Charging pada laptop Windows. Fitur ini akan membatasi pengisian daya hingga tidak mencapai 100 persen untuk memperpanjang umur baterai.

Namun, sebaiknya hindari menggunakan charger palsu atau tidak resmi. Charger semacam ini seringkali memiliki kualitas rendah dan dapat merusak baterai. Jika memungkinkan, gunakan charger berkualitas tinggi dengan rating daya yang sesuai dengan kebutuhan laptop.

Dengan memahami cara yang tepat untuk mengisi daya laptop, kita dapat mempertahankan kesehatan baterai dan memperpanjang umur laptop kita. Jika Anda ingin informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi sumber asli artikel ini di Kompas.com.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu