Ponsel terbaru dari Huawei dalam seri Mate 60 dilengkapi dengan chipset buatan sendiri, yaitu Kirin 9000S, yang dilaporkan dibuat dengan teknologi fabrikasi 7 nanometer (nm). Ini telah menimbulkan ketegangan antara Huawei dan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Ketegangan tersebut terjadi karena Huawei dan mitra mereka dalam pembuatan chipset ini, yaitu Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), diduga melanggar peraturan Departemen Perdagangan AS terkait penggunaan alat manufaktur chip. Ini terjadi karena Huawei dan SMIC telah ada dalam daftar hitam (entity list) AS selama beberapa tahun. Dalam daftar ini, perusahaan-perusahaan tersebut dilarang menggunakan komponen dan teknologi AS, serta teknologi perusahaan internasional lainnya (kecuali perusahaan dalam negeri) untuk membuat produk baru.
Dalam konteks chipset atau System-on-Chip (SoC), AS menganggap Huawei dan SMIC melanggar aturan karena mereka meyakini bahwa hanya teknologi AS yang dapat digunakan untuk membuat chipset 7 nm.
Namun, apa sebenarnya spesifikasi chipset Kirin 9000S ini? Bagaimana kemampuan dan performanya sehingga membuat AS khawatir? Secara desain, Kirin 9000S dari SMIC memiliki ukuran yang sedikit lebih besar daripada Kirin 9000 dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang digunakan dalam Huawei Mate 40 Series. Perbedaan ini terjadi karena semakin kecil proses fabrikasi chipset, semakin kecil ukurannya. Kirin 9000S memiliki ukuran sekitar 107 mm persegi, sedangkan Kirin 9000 berukuran 105 mm persegi.
Kedua chipset ini memiliki prosesor (CPU) yang sama, yaitu delapan inti (octa core), dengan komposisi 1 CPU performa tinggi, 3 CPU performa menengah, dan 4 CPU hemat daya. Namun, kecepatan prosesor Kirin 9000S berbeda dari Kirin 9000. Kecepatan prosesor Kirin 9000S adalah 2,62 GHz, 2,15 GHz, dan 1,53 GHz secara berurutan, sementara Kirin 9000 memiliki kecepatan 3,13 GHz, 2,54 GHz, dan 2,05 GHz.
Jika dibandingkan dengan chipset ponsel Android umumnya, Kirin 9000S memiliki spesifikasi yang mirip dengan Snapdragon 888, termasuk konfigurasi CPU yang serupa. Pada sisi unit pengolah grafis (GPU), Kirin 9000S menggunakan GPU Maleeon-910 dengan kecepatan 750 MHz, sedikit lebih rendah daripada GPU Kirin 9000 yang menggunakan Mali-G78 MP24 dengan kecepatan 760 MHz.
Selain itu, Kirin 9000S mendukung 5G dan memiliki fitur unik, yaitu kemampuan untuk melakukan panggilan telepon melalui jaringan satelit, yang tidak ada pada Kirin 9000 atau Snapdragon 888.
Dalam hasil benchmark, Kirin 9000S tampaknya memiliki kinerja yang sebanding dengan Kirin 9000 dan Snapdragon 888. Di AnTuTu, Kirin 9000S mencetak skor performa sekitar 700.000 poin, hampir setara dengan Snapdragon 870 dan 888 yang memiliki skor sekitar 800.000 poin.
Di platform benchmark Geekbench 5, CPU Kirin 9000S memiliki skor performa single core sekitar 1.300 poin dan skor performa multi core sekitar 3.300 poin, yang sebanding dengan beberapa ponsel Snapdragon 888.
Namun, dalam uji coba GPU di GFXbench 5.0, Kirin 9000S menunjukkan hasil yang sedikit lebih rendah daripada Kirin 9000, tetapi setara dengan Snapdragon 888.
Dengan hasil benchmark dan spesifikasi ini, Kirin 9000S tidak secara signifikan lebih unggul dari Kirin 9000, Snapdragon 8 Gen 1, atau Snapdragon 8 Gen 2. Snapdragon 888 tetap menjadi pesaing sebanding yang diluncurkan pada tahun 2020.