Saat Pra-PON, lifter 26 tahun itu mencatatkan angkatan clean and jerk 112.
Sejatinya, Ayu pada angkatan pertama seberat 115 kg, sudah memecahkan rekornya sendiri.
Wanita asal Kota Semarang itu bertekad kembali memecahkan rekor dengan angkatan kedua seberat 120 kg, sehingga dua kali dia berhasil memecahkan rekor nasional pada ajang multievent ini.
Kabid Binpres Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Jateng Hadi mengatakan, sejak awal Diah Ayu memang ditargetkan emas.
Ini berdasar dari hasil babak kualifikasi dan hasil angkatan saat pemusatan latihan.
”Untuk clean and jerk, hasil terbaik Ayu saat latihan 128 kg. Kami sangat optimistis Ayu bisa meraih hasil terbaik PON XX ini,” kata Hadi usai perlombaan.
Bahkan untuk angkatan snatch, lanjut dosen FIK Unnes itu, Ayu berpeluang memecahkan rekor nasional namanya sendiri 99 kg saat Pra-PON.
Saat angkatan ketiga, Ayu berusaha mengangkat beban 101 kg. ‘
‘Ayu terburu-buru mengangat beban sehingga gagal. Angkatan kedua saja sudah unggul dari kompetitornya,” tutur dia.
Diah Ayu Permatasari mengatakan, PON ini bertekad kembali meraih emas. Pada PON XIX 2016 Jabar, dia meraih emas di kelas 75 kg putri. ‘
‘Aku yakin saja sama diri sendiri. Hasil latihan dan kerja keras terbayar di PON XX ini,” tandasnya.
Dia berharap, bisa mendapatkan perhatian dari Pemprov Jateng atau Pemkot Kota Semarang.
”Banyak teman atlet lain yang meraih emas bisa mendapat pekerjaan di dinas pemerintahan. Semoga saja hasil ini bisa membuka pintu menjadi abdi negara di kantor dinas,” tandasnya.