Eternights, sebuah game hack-and-slash dating sim buatan Studio Sai, terinspirasi dari Persona. Saat saya pertama kali mencoba game ini pada acara Summer Game Fest tahun ini, saya merasa bahwa mekanisme pertarungan aksi di dalamnya terasa kurang kuat dan karakter-karakternya tampak biasa saja. Meskipun begitu, saya tertarik untuk melihat apakah aspek-aspek tersebut akan mencapai kedalaman yang sama seperti game yang menjadi inspirasinya dalam versi lengkapnya. Setelah mencoba game ini yang sudah selesai, saya bisa mengatakan bahwa meskipun tidak mencapai tingkat yang sama seperti Persona, game ini memiliki momen-momen emosional yang kuat dan efektif. Namun, ada beberapa hal kecil yang menghambatnya.
Eternights berlatar belakang pada masa pasca-apokaliptik yang supernatural, mengikuti sekelompok remaja yang berusaha bertahan hidup ketika obat anti-penuaan yang dikenal sebagai “Eternight” mengubah penggunanya menjadi makhluk mirip zombie. Karakter protagonis, yang sayangnya tidak memiliki nama dan biasa disebut sebagai “sad boy,” terpilih oleh seorang dewi untuk menjadi juaranya dalam perang yang memicu apokalips ini. Namun, Anda tidak hanya bermain untuk itu. Anda bermain untuk menjalin hubungan asmara dengan para survivor lain yang juga diberi kekuatan super. Meskipun tidak terlalu hebat dalam hal penulisan, Eternights memiliki karakter-karakter yang cukup menarik.
Meskipun ceritanya berlatar belakang para remaja super yang berjuang melewati apokalips, para karakter dalam Eternights menghadapi masalah-masalah khas remaja dengan sejumlah konflik yang lebih besar. Yuna, seorang idola remaja, berjuang dengan pengaruhnya sebagai sosialita ketika para penggemarnya berjuang untuk bertahan hidup atau bahkan berubah menjadi makhluk mengerikan; Min merasa bersalah atas kehilangan tim lari dan merasa telah mengecewakan mereka selama serangan monster; Sia, yang jago dalam sains dan teknologi dalam kelompok, berusaha menghadapinya dengan keberanian dan semangat ketika dia berusaha memahami apa yang terjadi di dunia. Yang agak berbeda adalah Yohan, satu-satunya pilihan cinta pria dalam game ini, yang muncul dalam mimpi protagonis dan memiliki misteri yang semakin terkuak seiring berjalannya cerita. Saya menikmati perkembangan karakter-karakter ini, tetapi dialog dan interaksi sehari-hari dalam game ini tidak seefektif cerita utamanya.
