Film-film Disney yang Tak Kunjung Sukses di Pasar!

Film-film Disney, dengan reputasi dan pengaruhnya yang besar di industri hiburan, telah terkenal akan kualitas dan pendapatan yang mereka hasilkan. Namun, tidak semua film buatan Disney sukses di pasar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan beberapa film Disney ini gagal baik dari segi rating maupun pendapatan. Mari kita bahas beberapa film Disney yang mengalami kegagalan dan alasan di balik kegagalan tersebut.

Salah satu film yang tidak berhasil adalah “Strange World” (2022). Meskipun film animasi ini menampilkan Jake Gyllenhaal dan menceritakan tentang perbedaan, ternyata hal-hal tersebut tidak cukup untuk menarik minat penonton. Meskipun skornya cukup baik di Rotten Tomatoes (72% Tomatometer dan 66% skor penonton), film ini mengalami kerugian sekitar US$152 juta. Kerugian finansial ini diduga karena film ini tidak dirilis di beberapa negara dengan penonton terbesar, seperti Indonesia dan Malaysia, karena adanya adegan LGBTQ+ yang berlangsung selama 12 menit di dalamnya.

Film lain yang gagal adalah “The Lone Ranger” (2013). Meskipun film ini menampilkan Johnny Depp dalam peran eksentrik, hal tersebut tidak cukup untuk membuat film ini sukses. Film ini bercerita tentang petualangan seorang pria bernama John Reid yang kembali ke kota asalnya setelah menyelesaikan studinya. Namun, film ini dianggap memiliki narasi yang berantakan dan mengalami kerugian karena biaya produksi yang terlalu besar. Skornya hanya 31% di Tomatometer dengan skor penonton 51%.

“Treasure Planet” (2022), yang diadaptasi dari novel klasik “Treasure Island” karya Robert Louis Stevenson, juga merupakan salah satu film yang tidak berhasil. Meskipun film ini memiliki premis yang menarik dan mendapatkan skor yang cukup baik di Tomatometer (69%) dan skor penonton (72%), film ini dirilis pada waktu yang tidak tepat dan kurang mendapatkan pemasaran yang cukup. Selain itu, film ini juga mengalami peralihan dari gaya tradisional Disney ke gaya yang lebih modern, yang mungkin membutuhkan adaptasi dari penonton.

“Mars Needs Moms” (2011) adalah film lain yang mengalami kegagalan. Meskipun film ini memiliki premis dan pesan moral yang bagus, film ini tidak berhasil karena gaya animasi dan penceritaannya dianggap aneh. Selain itu, kesalahan dalam waktu rilis juga menjadi faktor kegagalan film ini. Dengan biaya produksi sebesar US$150 juta, film ini hanya meraup pendapatan sebesar US$39,2 juta di seluruh dunia. Skornya hanya 37% di Tomatometer dengan skor penonton 40%.

Terakhir, “Peter Pan & Wendy” (2023) juga termasuk dalam daftar film Disney yang tidak berhasil. Film ini mendapatkan kritikan karena pemilihan pemeran Tinkerbell yang tidak sesuai dengan karakter aslinya. Namun, kelemahan film ini bukan karena pemeran Tinkerbell, tetapi karena cerita yang datar, pencahayaan yang

gelap dan tidak merata, serta penokohan yang dangkal dan menjengkelkan. Skor penontonnya hanya 11%, jauh dari skor Tomatometer 62%. Untungnya, film ini dirilis di kanal Disney+ dan bukan di bioskop.

Kegagalan film-film Disney di atas menunjukkan bahwa reputasi yang besar tidak selalu berarti kesuksesan film. Kesuksesan sebuah film melibatkan kombinasi dari cerita yang kuat, karakter yang menarik, premis yang menarik, dan pemasaran yang tepat.

You might also like

More Similar Posts

Menu