Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo larang sekolah mewajibkan siswa kenakan seragam ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Tidak perlu berseragam. Orang tua ada yang sambat. Kalau yang mampu boleh tapi yang tidak mampu jangan dipaksa,” ungkap Ganjar.
Ganjar mengimbuhkan, vaksinasi Jateng juga akan terus digencarkan, meski jatah vaksin yang diterima Jateng masih terbatas. Jateng menerima hibahan vaksin sebanyak 1 juta hingga 1,6 juta dosis per pekan, jauh dari target harapan Ganjar, yakni 2,5 juta dosis per pekan. Target tersebut ditetapkan untuk menyasar siswa dan pedagang pasar.
“Kita lindungi mereka agar ekonomi berjalan baik,” beber politikus PDIP yang kerap disebut dalam sejumlah lembaga survei sebagai calon presiden paling potensial itu.
Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Suyanta menyepakati kebijakan Gubernur Jawa Tengah tersebut terkait ketidakwajiban menggunakan seragam ketika PTM.
“Kami mendukung karena memang kondisi seperti ini dan masih simulasi dan PTM terbatas. Bahkan kami melarang sekolah menjual seragam kepada siswa. Kalau mau beli ya di toko atau pasar,” ujar Suyanta.
“Simulasi PTM dan PTM terbatas di Jateng saat ini telah memasuki pekan kedua. Semua berjalan bagus dan baik,” pungkasnya.
