Pertamina Naikkan Harga BBM Non-subsidi Mulai Oktober 2023
Setiap awal bulan, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Mulai Oktober 2023, beberapa jenis BBM non-subsidi mengalami kenaikan harga. Dexlite, misalnya, yang sebelumnya dihargai Rp 17.200 per liter, naik menjadi Rp 17.900 per liter.
Kenaikan harga juga terjadi pada Pertamax Turbo dari Rp 15.900 per liter menjadi Rp 16.600 per liter, Pertamax dari Rp 13.300 per liter menjadi Rp 14.000 per liter, dan Pertamax Green dari Rp 15.000 per liter menjadi Rp 16.000 per liter.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non-subsidi 5,5 kg dan 12 kg juga mengalami kenaikan?
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, memberikan penjelasan bahwa belum ada penyesuaian harga LPG 5,5 kg dan 12 kg. Harga kedua tabung tersebut pada Oktober 2023 masih sama dengan harga yang diumumkan Pertamina pada Juni 2023 lalu. Irto menjelaskan, “Masih berlaku. Itu terakhir penyesuaian (harga) turun.”
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga mengungkapkan bahwa penentuan harga LPG non-subsidi menjadi kewenangan badan usaha. Penentuan harga mengacu pada tren dan mekanisme harga Contract Price Aramco (CP Aramco). Fadjar menyatakan, “Dalam kurun waktu terakhir, tren harga CP Aramco mengalami penurunan, sehingga Pertamina turut melakukan penyesuaian berupa penurunan harga untuk LPG non-subsidi 5,5 kg dan 12 kg. Untuk produk non-subsidi prinsipnya menyesuaikan harga pasar.”
Selain itu, Fadjar menjelaskan bahwa harga LPG 3 kg tidak mengalami perubahan. Penentuan harga LPG 3 kg menjadi kewenangan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020 tentang Harga Patokan Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram. Setiap provinsi, kabupaten, dan kota juga memiliki kewenangan untuk mengatur harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg.
Berikut daftar harga LPG 5,5 kg dan 12 kg yang berlaku di seluruh Indonesia:
Daftar harga elpiji 5,5 kg:
– Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 100.000
– Sumatera Utara: Rp 100.000
– Sumatera Barat: Rp 100.000
– Riau: Rp 100.000
– Kepulauan Riau: Rp 100.000
– Jambi: Rp 100.000
– Sumatera Selatan: Rp 100.000
– Bengkulu: Rp 100.000
– Lampung: Rp 100.000
– Bangka Belitung: Rp 103.000
– Banten: Rp 96.000
– DKI Jakarta: Rp 96.000
– Jawa Barat: Rp 96.000
– Jawa Tengah: Rp 96.000
– Daerah Istimewa Yogyakarta: Rp 96.000
– Jawa Timur: Rp 96.000
– Bali: Rp 96.000
– Nusa Tenggara Barat: Rp 96.000
– Kalimantan Barat: Rp 103.000
– Kalimantan Tengah: Rp 103.000
– Kalimantan Selatan: Rp 103.000
– Kalimantan Timur: Rp 103.000
– Kalimantan Utara: Rp 113.000
– Sulawesi Selatan: Rp 100.000
– Sulawesi Tengah: Rp 100.000
– Gorontalo: Rp 103.000
– Sulawesi Utara: Rp 103.000
– Sulawesi Tenggara: Rp 103.000
– Maluku: Rp 123.000
– Papua: Rp 123.000.
Daftar harga elpiji 12 kg/Bright Gas 12 kg:
– Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 206.000
– Sumatera Utara: Rp 206.000
– Sumatera Barat: Rp 206.000
– Riau: Rp 206.000
– Kepulauan Riau: Rp 206.000
– Jambi: Rp 206.000
– Sumatera Selatan: Rp 206.000
– Bengkulu: Rp 206.000
– Lampung: Rp 206.000
– Bangka Belitung: Rp 214.000
– Banten: Rp 204.000
– DKI Jakarta: Rp 204.000
– Jawa Barat: Rp 204.000
– Jawa Tengah: Rp 204.000
– Daerah Istimewa Yogyakarta: Rp 204.000
– Jawa Timur: Rp 204.000
– Bali: Rp 204.000
– Nusa Tenggara Barat: Rp 204.000
– Kalimantan Barat: Rp 214.000
– Kalimantan Tengah: Rp 214.000
– Kalimantan Selatan: Rp 214.000
– Kalimantan Timur: Rp 214.000
– Kalimantan Utara: Rp 241.000
– Sulawesi Selatan: Rp 206.000
– Sulawesi Tengah: Rp 206.000
– Gorontalo: Rp 214.000
– Sulawesi Utara: Rp 214.000
– Sulawesi Tenggara: Rp 214.000
– Maluku: Rp 214.000
– Papua: Rp 261.000.
Jadi, saat ini harga LPG 5,5 kg dan 12 kg belum mengalami penyesuaian harga, sementara harga LPG 3 kg tetap sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.