Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penguatan yang terbatas pada awal perdagangan, Jumat (19/1). William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, menyatakan bahwa pola pergerakan IHSG menunjukkan tanda-tanda rebound secara teknikal setelah mengalami tekanan dalam beberapa waktu sebelumnya.
Meskipun demikian, potensi koreksi wajar masih perlu diwaspadai mengingat fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas yang masih terjadi.
William menggarisbawahi kuatnya fundamental perekonomian Indonesia, yang terlihat dari beberapa data ekonomi yang mendukung pergerakan IHSG hingga saat ini, seperti yang diungkapkan dalam risetnya.
Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak dalam kisaran support 7.123 dan resistance 7.272. Dia juga merekomendasikan sejumlah saham, antara lain ICBP, BSDE, BBNI, BMRI, AKRA, SMRA, dan LSIP.
Di sisi lain, Ivan Rosanova, seorang analis dari Binaartha Sekuritas, memperkirakan bahwa IHSG akan melemah karena berada di bawah level 7.281 pada penutupan sebelumnya. Ivan menunjukkan bahwa indikator MACD menandakan adanya momentum bearish.
Ivan memproyeksikan bahwa IHSG hari ini akan berada di level support 7.111, 7.021, dan 6.931, sementara level resistennya ada di 7.300, 7.422, dan 7.503.
Pada penutupan sebelumnya, IHSG berada di level 7.252 pada Kamis (18/1), mengalami kenaikan sebesar 52,33 poin atau 0,73 persen dari sesi perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data dari RTI Infokom, nilai transaksi investor mencapai Rp10,23 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,52 miliar saham. Pada penutupan kali ini, tercatat 250 saham mengalami kenaikan, 261 mengalami penurunan, dan 258 saham lainnya stagnan. Enam dari sebelas indeks sektoral terpantau melemah, dengan sektor energi menjadi yang paling turun sebesar 0,81 persen.