Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dapat menyebabkan bencana ekonomi global. Pasalnya, Amerika Serikat saat ini sedang dilanda kemungkinan bangkrut dan parlemen negara tersebut belum mencapai kesepakatan atas usulan pemerintah untuk menaikkan plafon utang.
Mempertimbangkan dampak serius ini, IMF juga meminta semua pihak untuk menyepakati kompromi untuk segera menyelesaikan masalah ini.
“Mengenai plafon utang, pertama-tama, penting untuk diperhatikan bahwa diskusi di AS ini berlangsung pada saat yang sangat sulit bagi ekonomi global. Dan penilaian kami adalah akan ada dampak yang sangat serius, tidak hanya untuk AS tetapi juga untuk ekonomi global jika terjadi gagal bayar utang AS,” ujar Direktur Komunikasi IMF, Julie Kozack pada Kamis (11/5/2023).
Selain itu, IMF juga menyebut bahwa langkah The Fed untuk menaikan suku bunga dengan cepat telah mengungkap beberapa kerentanan di beberapa bank AS. Mereka juga meminta masalah ini agar diselesaikan lebih lanjut.
“Tetapi sangat penting bagi pembuat kebijakan untuk tetap waspada karena kerentanan yang lebih tersembunyi dapat muncul di lingkungan suku bunga baru yang tinggi ini,” tambahnya.
Tidak seperti kebanyakan negara maju lainnya, AS membatasi jumlah yang dapat dipinjam. Karena pemerintah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan, pembuat undang-undang harus menaikkan plafon utang secara berkala.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya memperingatkan tentang default negara yang akan segera terjadi pada 1 Juni. Dia mengatakan kegagalan Kongres untuk menaikkan pagu utang sebesar $31,4 triliun dapat memicu “krisis konstitusional.”
Yellen dan ekonom serta analis lainnya telah berulang kali memperingatkan bahwa kelambanan AS akan mengakibatkan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Selain itu, situasi ini meningkatkan pembayaran hipotek rumah, kredit mobil, dan kartu kredit.
