Kabar Emas Antam 08/11/2023

Harga Emas Antam di Semarang Naik Rp 1.000 Per Gram

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Rabu (8/11/2023) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung jatuh Rp17.000 ke Rp1.094.000 per gram.

Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) turut anjlok Rp17.000 ke Rp987.000 per gram.

“Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di situs Antam.

Harga Emas Antam per 8/11/2023

Table with 3 columns and 12 rows. Sorted ascending by column “Berat”
0.5 gr 597,000 598,493
1 gr 1,094,000 1,096,735
10 gr 10,435,000 10,461,088
100 gr 103,612,000 103,871,030
1000 gr 1,034,600,000 1,037,186,500
2 gr 2,128,000 2,133,320
25 gr 25,962,000 26,026,905
250 gr 258,765,000 259,411,913
3 gr 3,167,000 3,174,918
5 gr 5,245,000 5,258,113
50 gr 51,845,000 51,974,613
500 gr 517,320,000 518,613,300

Harga emas Antam turun dipengaruhi oleh harga emas dunia. Pada Selasa (7/11/2023), harga emas di pasar spot turun sebesar 0,47% menjadi US$ 1968,4 per troy ons. Ini berarti bahwa emas telah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut.

Penurunan ini terjadi karena harga emas mencapai titik terendah dalam dua minggu, seiring melemahnya kepercayaan akan nilai safe-haven yang biasanya terkait dengan ketegangan di Timur Tengah. Saat ini, perhatian pasar juga tertuju pada isyarat suku bunga yang dikeluarkan oleh pejabat The Fed.

Meskipun harga emas gagal mencapai level US$ 2.000 kembali, para pelaku pasar melakukan aksi “taking profit” atau mengambil keuntungan dari posisi mereka. Hal ini juga terjadi karena dolar AS menguat, sehingga membuat emas semakin kurang menarik.

Michael Hewson, seorang analis dari CMC Markets, menyatakan, “Emas terus melemah setelah gagal mencapai level US$ 2.000. Hal ini memicu aksi “profit taking”. Terlebih lagi, dolar AS juga menguat.”

Para pelaku pasar saat ini sedang menantikan informasi mengenai kebijakan yang akan diambil oleh The Fed. Keputusan dari bank sentral AS ini juga akan menjadi patokan bagi bank sentral negara lain dan investor. Penting untuk dicatat bahwa The Fed baru-baru ini memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan pada awal November, yang tetap berada di kisaran 5,25-5,50%.

Para investor mengamati kemungkinan besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Desember mendatang dengan peluang sekitar 90%, dan ada sekitar 75% peluang penurunan suku bunga pada awal Juni tahun depan, menurut alat CME FedWatch.

Namun, Presiden The Fed Bank of Minneapolis, Neel Kashkari, mengindikasikan bahwa bank sentral mungkin memiliki rencana lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu