Tim riset dan analis PT Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mungkin akan menguat ke kisaran 6.775-6.860 pada hari ini. Meskipun IHSG kemarin mengalami tekanan, terlihat penguatan intraday yang signifikan di wilayah demand 6.790-6.750.
Muhammad Alfatih, Vice President dan Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia, mengungkapkan dalam analisisnya hari ini bahwa kemungkinan indeks akan menguat dalam kisaran 6.775-6.860. Sejak Oktober 2033, pola IHSG masih berada dalam fase konsolidasi.
Alfatih juga mencatat beberapa saham yang perlu dipantau pergerakannya oleh para investor. Saham-saham yang dimaksud adalah BMRI, DEWA, ASII, BREN, MEDC, dan SMGR.
Pertama, saham BMRI ditutup pada level 5.850 kemarin. Harga saham dibuka dengan gap down besar tepat di area support, namun akhirnya ditutup menguat. Alfatih menilai bahwa kemungkinan harga saham ini akan terus menguat dalam pola sideways selama beberapa bulan terakhir, dengan potensi kenaikan ke 5.900-5.975 dan batas risiko kurang dari 5.800.
Kedua, saham DEWA ditutup pada level 77 kemarin. Setelah mengalami penurunan tajam sehari sebelumnya dan rebound intraday yang kuat, saham ini kembali mengalami rebound. Alfatih mengindikasikan bahwa saham DEWA kemungkinan akan terus menguat dalam pola konsolidasi sejak akhir September 2023, dengan potensi penguatan ke 81-85 dan batas risiko kurang dari 74.
Saham ketiga adalah ASII, yang ditutup pada level 5.725. Meskipun harga saham ASII turun kembali kemarin, namun telah berada di area support sejak Agustus 2023, sehingga memiliki potensi untuk menguat ke kisaran 5.825 hingga 5.950. Batas risiko saham ini kurang dari 5.650.
Selanjutnya, saham keempat adalah BREN, yang ditutup pada level 4.400 kemarin. Harga saham BREN masih menunjukkan penguatan dalam pola konsolidasi sejak Oktober 2023. Saham ini memiliki potensi naik ke 4.460-4.525 dengan batas risiko kurang dari 4.360.
Kelima, saham MEDC ditutup pada level 1.110 kemarin. Alfatih mencatat bahwa harga saham mengalami penurunan dengan gap besar, namun tertahan mendekati support yang relatif kuat di 1.090 sebagai batas risiko. Kemungkinan besar harga akan menutup gap terlebih dahulu, mencapai kisaran 1.150-1.210.
Terakhir, saham SMGR ditutup pada level 6.350 kemarin. Alfatih menyatakan bahwa harga saham SMGR mengalami penurunan dalam pola konsolidasi di support, sehingga ada kemungkinan terjadi rebound ke kisaran 6.425-6.525 dengan batas risiko kurang dari 6.300.
Perlu dicatat bahwa berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia dan tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.