Kabar IHSG 14/08/24

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren positif pada awal perdagangan sesi pertama Rabu (14/8/2024), seiring dengan respons positif pelaku pasar global terhadap data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juli 2024 yang lebih baik dari prediksi.

Pada pembukaan hari ini, IHSG naik 0,55% ke level 7.396,76. Namun, setelah lima menit, kenaikan tersebut sedikit berkurang menjadi 0,42% pada posisi 7.387,22. IHSG tetap berada di atas level psikologis 7.300.

Pada awal sesi I hari ini, nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 666 miliar dengan volume transaksi sebesar 1,3 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 55.749 kali.

IHSG menunjukkan pergerakan positif setelah rilis data inflasi produsen AS untuk Juli 2024, yang hasilnya lebih baik dari ekspektasi pasar.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada bulan Juli, setelah sebelumnya naik 0,2% tanpa revisi pada bulan Juni 2024, menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS.

Angka ini lebih rendah dari prediksi ekonom yang mengharapkan kenaikan 0,2%. Dalam periode 12 bulan hingga Juli, PPI meningkat 2,2%, turun dari 2,7% pada bulan Juni.

Kenaikan harga produsen di AS pada Juli kurang dari yang diperkirakan karena penurunan biaya jasa, yang mencatat penurunan terbesar sejak Maret 2023. Penurunan ini menunjukkan memudarnya tekanan inflasi dan memperkuat harapan untuk penurunan suku bunga bulan depan.

Biaya jasa turun 0,2%, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah sebelumnya naik 0,4% pada Juni. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan 1,3% dalam jasa perdagangan, yang mencerminkan penurunan margin pedagang grosir dan pengecer, penurunan terbesar sejak Februari 2015. Margin perdagangan sebelumnya naik 1,4% pada Juni.

Setelah data inflasi produsen yang lebih baik dari ekspektasi dirilis, pasar kini menunggu data indeks harga konsumen (IHK) AS untuk Juli 2024 yang akan diumumkan malam ini waktu Indonesia.

Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan inflasi tahunan AS akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% (year-on-year/yoy) pada Juli 2024, dibandingkan dengan 3% pada Juni lalu (yoy). Inflasi bulanan AS diperkirakan meningkat menjadi 0,2% setelah sebelumnya mengalami deflasi 0,1%. Inflasi inti diperkirakan akan mencapai 3,2% yoy, turun dari 3,3% yoy pada bulan sebelumnya.

Kedua data ini dianggap penting dalam mempertimbangkan kebijakan moneter yang akan diambil oleh bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) pada September mendatang. Pelaku pasar percaya bahwa akan ada pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan tersebut.

Pasar keuangan memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 hingga 50 basis poin pada September, diikuti dengan kemungkinan pemangkasan serupa pada pertemuan November dan Desember.

Berdasarkan alat Fedwatch, kemungkinan The Fed memangkas suku bunga pada Desember sangat besar, dengan kemungkinan penurunan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75% – 5,00%, dengan probabilitas 51,5% dari saat ini 5,25% – 5,50%.

Setelah September, pasar meyakini The Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada November dan 25 basis poin pada Desember, sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed diperkirakan berada di kisaran 4,25% – 4,50%.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,25% – 5,50% selama setahun terakhir, setelah melakukan kenaikan sebesar 525 basis poin pada tahun 2022 dan 2023.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu