Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini akan mengalami fluktuasi sebelum akhirnya mengalami penguatan. Mereka juga mencatat adanya enam saham yang diperdagangkan pada hari ini.
Analis Samuel Sekuritas M. Alfatih mencatat bahwa IHSG kemarin mencapai level 7.000 dan diperkirakan akan mengalami fluktuasi di kisaran 6.960-7.030 sebelum mampu menguat menuju 7.100.
Dalam analisisnya, Alfatih menyoroti enam saham, di antaranya saham milik emiten pertambangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Harga saham BUMI kemarin ditutup di level 112, mengalami penguatan dan masih dalam fase konsolidasi. Alfatih mencatat pembentukan pola inverted head and shoulders, yang akan terkonfirmasi jika harga mampu tembus ke atas 115.
Saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menjadi perhatian. Harga saham BREN kemarin terakhir ditutup di 6.800, dan Alfatih melihat potensi kenaikan menuju 6.650-6.900, dengan batas risiko di 6.525.
Saham emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mendapat sorotan ketiga. Harga saham BBRI kemarin mengalami penguatan dan masih konsolidasi di usaha melampaui area supply 5.325. Jika berhasil tembus, Alfatih memproyeksikan tren naik ke arah 5.375 hingga sekitar 5.600.
Analis juga menyoroti saham emiten telekomunikasi BUMN PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Harga saham TLKM kemarin berhasil breakout pola downchannel sejak awal November, dan Alfatih melihat potensi kenaikan ke 3.650-3.700, dengan kemungkinan tren naik jangka menengah jika mampu tembus 3.800.
Saham emiten perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mendapat perhatian kelima. Harga saham DSNG kemarin mengalami penguatan dan berpotensi menguat ke arah 560-565, lalu 590-600, dengan batas risiko di 540.
Terakhir, saham emiten penyedia energi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menarik perhatian. Harga saham RAJA kemarin mengalami tekanan setelah mencapai tertinggi sejak Juni 2023. Alfatih menyebut kemungkinan koreksi setelah breakout beberapa hari yang lalu, dan pola koreksi ini dapat dianggap sebagai bullish throwback setelah konfirmasi pola double bottom. Selama saham bertahan di atas 1.065, ada potensi kenaikan menuju target teoritis double bottom di sekitar 1.200.