Kabar Semarang, 838 Anak Kehilangan Orang Tua Selama Pandemi

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (DP3A) Kota Semarang catat sebanyak 838 anak di Kota Semarang kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Kepala DP3A Kota Semarang, M Khadik menyebutkan, pendataan dilakukan sejak Juni lalu. Tercatat sebanyak 838 anak menjadi yatim/piatu karena kehilangan orang tua mereka yang terinfeksi positif Covid-19. DP3A telah menindaklanjuti 838 anak tersebut, diantaranya pemberian bantuan sembako dan pemindahan ke sekolah negeri.

“Jadi, jumlahnya ada 838 anak yatim/piatu. Kami siapkan langkah penanganan selanjutnya. Ada penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” beber Khadik.

Penanganan jangka pendek, ujar Khadik, berupa berbagai jenis bantuan untuk meringankan beban anak, termasuk beasiswa. Tidak sedikit pihak menunjukkan antusiasme membantu anak yatim/piatu diantaranya Baznas, Laziz, serta sejumlah solidarity community, dan pihak lainnya.

Sementara, penanganan jangka panjang, DP3A menggandeng berbagai lembaga pendampingan psikologis, termasuk parenting.

“Salah satunya Soft Children. Ini kemarin sudah mengadakan rapid assessment untuk 52 anak. Kemarin, kami juga sudah mendatangi 30 anak untuk mengetahui kondisi mereka, kebutuhan mendesak meraka apa saja, ini sedang dalam proses penanganan,” jelasnya.

Khadik menyebutkan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) menginginkan anak yatim/piatu di Kota Semarang harus diberi jaminan pendidikan supaya memiliki masa depan yang lebih baik.

Hal tersebut akan diupayakan melalui penanganan baik jangka panjang maupun jangka pendek. DPRD, ujarnya, juga mendukung penanganan dari aspek penganggaran APBD.

“Kebetulan kemarin kami dialog dengan DPRD. Pada prinsipnya, DPRD mendukung untuk penanganan lebih lanjut karena kita tidak hanya insidentil jangka pendek saja. Dewan berkomitmen mendukung dari aspek penganggarannya,” pungkas Khadik.

You might also like
Tags: , , , ,

More Similar Posts

Menu