Pada 26 Oktober lalu, Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) 2024 by Subject merilis peringkat perguruan tinggi di seluruh dunia. Universitas Gadjah Mada (UGM) menempati peringkat teratas di Indonesia untuk bidang ilmu sosial atau social sciences dengan total skor 32,65. UGM juga menjadi peringkat keenam terbaik di Asia Tenggara, berbagi peringkat dengan Chiang Mai University Thailand dan Vietnam National University.
Rektor UGM, Ova Emilia, menyatakan bahwa prestasi ini menjadi motivasi bagi universitas untuk terus berinovasi dalam memberikan pembelajaran berkualitas dan bermakna bagi mahasiswa. Penilaian THE WUR 2024 by Subject dilakukan secara global, dan perguruan tinggi harus memenuhi dua kriteria, yaitu ambang batas publikasi berdasarkan disiplin ilmu dan jumlah staf akademik berdasarkan disiplin ilmu.
UGM berhasil masuk dalam enam subject dari sebelas subject yang dinilai oleh THE WUR 2024 by Subject. Universitas ini mencapai peringkat 600 besar dunia untuk dua bidang studi, yaitu social sciences dan business & economics. UGM juga ditempatkan pada peringkat 1.000 besar dunia untuk subject clinical and health, engineering, dan life sciences.
Dalam bidang social sciences, UGM memimpin dalam bidang studi komunikasi dan studi media, politik dan studi internasional, sosiologi, dan geografi. Meskipun pemeringkatan masih didominasi oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Cina, Prancis, India, dan Inggris, UGM menunjukkan kebanggaan bahwa institusi pendidikan di Indonesia dapat bersaing di tingkat internasional.
Pemeringkatan THE WUR by Subject menggunakan 18 indikator kinerja yang sama dengan THE WUR 2024, dengan skor diberikan dalam lima kategori, yaitu pengajaran, lingkungan penelitian, kualitas penelitian, industri, dan prospek internasional. Indikator tersebut mencakup rasio mahasiswa doktor, rasio pengajar bergelar doktor, pendapatan penelitian, reputasi, sitasi, kekuatan penelitian, pengaruh, keunggulan penelitian, proporsi pengajar dan mahasiswa internasional, kerja sama penulisan dengan luar negeri, proporsi mahasiswa pertukaran internasional, pendapatan penelitian dari industri, dan paten. Metodologi ini dikalibrasi ulang untuk setiap bidang studi dengan bobot yang disesuaikan.