Kerusakan Power Steering Hidraulis

Perilaku Pengemudi yang Dapat Meningkatkan Risiko Kerusakan pada Power Steering Hidraulis
Beberapa perilaku pengemudi dapat meningkatkan risiko kerusakan pada sistem power steering hidraulis. Kondisi rusak biasanya ditandai dengan setir yang menjadi berat, mengurangi fungsi asli power steering yang seharusnya mempermudah pergerakan setir.

  1. Sering Membelokan Setir Sampai Mentok Pengemudi disarankan untuk tidak sering memutar setir sampai mentok, terutama saat melakukan manuver seperti putar balik. Andrew Sembiring, Service Advisor dari Milala Auto Service, menjelaskan bahwa memutar setir sampai mentok dapat menyebabkan kehentakan pada seher as, yang dapat mengakibatkan benturan dan tekanan tinggi pada sil karet, membuatnya rentan terhadap kerusakan.
  2. Membiarkan Setir Belok Saat Parkir Membiarkan setir belok dalam posisi lama saat parkir dapat menciptakan perbedaan tekanan hidraulis yang memberikan beban stres pada satu titik. Kebiasaan buruk ini dapat merusak sil karet di power steering hidraulis, mengakibatkan kebocoran dan membuat setir terasa berat.
  3. Mengabaikan Kondisi Oli Power Steering Pengemudi yang mengabaikan kondisi oli power steering dapat memperburuk kerusakan. Tekanan dan temperatur tinggi dapat membuat sil karet menjadi rentan dan memuai. Akibatnya, terjadi kebocoran sil karet yang dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah oli di power steering dan membuat setir terasa berat.

Untuk mencegah kerusakan pada power steering hidraulis, dianjurkan untuk melakukan pengecekan berkala pada sistem tersebut. Dengan memahami dan menghindari perilaku-perilaku di atas, pengemudi dapat memperpanjang umur pakai power steering mobil mereka. Tetap memperhatikan kondisi oli power steering dan mengemudi dengan hati-hati dapat menjadi langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan sistem power steering hidraulis.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu