Fitur QR Code semakin populer di era digital, digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengisian survei, melihat menu makanan, atau mengunjungi situs web. Namun, walaupun praktis, pengguna harus waspada terhadap ancaman yang mengintai.
Pengalaman memindai QR code sudah familiar bagi banyak orang. Di tempat-tempat seperti kedai kopi, pelayan bisa meminta pengunjung memindai QR code untuk mengisi survei tentang pelayanan.
Namun, perlu diingat bahwa tindakan memindai QR Code ini tidak selalu aman. Beberapa kode QR telah dimanipulasi untuk mengarahkan pengguna ke tautan unduhan aplikasi Android pihak ketiga. Padahal seharusnya tautan tersebut membawa pengguna ke survei, namun malah menginstal aplikasi berbahaya secara otomatis.
Aplikasi berbahaya ini meminta akses ke kamera, mikrofon, dan layanan aksesibilitas Android. Dengan akses ini, penjahat siber dapat mengawasi dan mengontrol layar korban, bahkan menonaktifkan fitur keamanan seperti pengenalan wajah dan sidik jari. Mereka dapat memaksa korban untuk memasukkan kata sandi aplikasi perbankan secara manual dan kemudian melakukan transfer uang ke rekening mereka.
Untuk menghindari penipuan melalui modus kode QR, berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti:
1. Periksa dengan teliti alamat situs yang terkait dengan kode QR dan cari tanda-tanda bahaya yang umum.
2. Pastikan bahwa konten yang diharapkan sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya, jika kode QR seharusnya membawa ke survei, seharusnya ada formulir survei dengan pilihan jawaban yang wajar. Jika tidak, segera tutup situs tersebut.
3. Hindari mengunduh aplikasi melalui kode QR. Biasanya, aplikasi yang aman dapat ditemukan di Google Play, App Store, atau platform resmi lainnya. Jangan pernah menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga.
Kewaspadaan pengguna adalah langkah utama untuk menghindari jebakan kejahatan melalui kode QR. Tetap waspada dan selalu periksa sebelum memindai kode QR untuk menjaga keamanan pribadi, seperti disarankan oleh Kaspersky.
