Pada kali ini, remaja yang diduga terlibat dalam aksi tawuran berasal dari daerah Kebonharjo dan Ujungseng, Semarang Utara.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @kejadiansmg pada Minggu (13/8/2023) memperlihatkan kronologi peristiwa tersebut.
Dalam rekaman tersebut, puluhan remaja terlihat berlari dari satu sisi ke sisi lain sambil mengeluarkan teriakan.
Dilaporkan bahwa mereka juga membawa senjata tajam seperti parang dan tongkat panjang.
Petugas polisi merespon dengan cepat setelah menerima laporan dan berhasil mengamankan para pelaku.
Sejumlah senjata tajam yang ditemukan di lokasi juga berhasil disita sebagai barang bukti.
“Akhirnya malam ini kami berhasil mengamankan sekelompok remaja yang berniat melakukan tawuran antara kelompok Kebonharjo dan Ujungseng,” ungkap Kateam Elang Utara, Aiptu Agus Supriyanto.
Agus juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi perilaku anak-anak mereka di rumah.
Dia juga mengingatkan agar senjata tajam yang mungkin disimpan oleh anak-anak untuk keperluan tawuran segera dihilangkan, demi mencegah tindakan tersebut.
“Kami menghimbau kepada para orang tua untuk terus mengawasi anak-anak mereka. Jika ada senjata tajam di rumah atau sekitar lingkungan, lebih baik dibuang agar dapat mengurangi potensi tawuran,” tuturnya.
Dalam video yang beredar, tampak para pelaku tawuran dihukum dengan cara jalan jongkok berputar di sebuah lapangan.
Namun, netizen yang melihat video tersebut mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap hukuman tersebut.
Mereka berpendapat bahwa tawuran yang dilakukan oleh para remaja telah menimbulkan kekhawatiran dan mengancam keselamatan warga sekitar.
Beberapa komentar netizen antara lain:
“Mengapa hanya ini? Masyarakat tidak puas… Ini hanya menandai mereka. Setidaknya hukumannya harus lebih keras agar mereka kapok,” ujar @indri.rs.anc.
“Besok mereka mungkin akan mengulanginya lagi. Masalahnya, hukumannya terlalu ringan seperti ini,” komentar @sang_pemimpikecil.
“Hukuman semacam ini tidak akan membuat mereka berhenti. Perlu hukuman yang lebih efektif,” tambah @calonyoutuber.smg.
Di sisi lain, ada juga netizen yang memberikan saran agar para pelaku diberi hukuman sosial seperti membersihkan lingkungan atau fasilitasi untuk mengikuti olahraga bela diri.
“Seharusnya mereka diberi hukuman kerja sosial. Misalnya membersihkan sungai yang penuh sampah atau melakukan kegiatan sosial di berbagai titik kota. Dengan ini, mereka bisa menyadari kesalahan mereka. Siapa yang setuju?” tulis @7_huniestar.
“Lebih baik membangun area untuk MMA (Mixed Martial Arts). Biarkan mereka menyalurkan energi mereka dalam hal yang positif. Jika ada tawuran, mereka bisa ditangani oleh polisi dan dilibatkan dalam pertarungan di ring,” saran dari @mijilsiswanto.
Kontroversi terkait hukuman jalan jongkok ini masih terus mendapat perhatian dan diskusi di kalangan netizen, sementara pihak berwenang mungkin akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah tawuran yang terus terjadi di kota ini.