Link Net, anak usaha XL Axiata, menegaskan bahwa mereka tak terlalu cemas dengan rencana kehadiran Starlink, perusahaan internet dari Amerika Serikat, di pasar Indonesia. Mereka tetap fokus pada perluasan pasar di luar Pulau Jawa.
Santiwati Basuki, Chief Marketing Officer Link Net, menyatakan keyakinannya terhadap potensi pasar dan pengguna internet di Indonesia yang masih besar. Dia mengungkapkan bahwa penetrasi broadband tetap rendah, hanya sekitar 16% – 17%, hal ini menjadi daya tarik bagi operator, baik lokal maupun internasional, untuk bersaing.
Link Net, melalui merek First Media, akan menargetkan segmen pelanggan menengah ke atas. Mereka yakin bahwa segmen ini lebih mengutamakan nilai yang diperoleh dibandingkan dengan harga murah.
Perusahaan ini juga berencana melakukan inovasi dengan fokus ekspansi ke luar Pulau Jawa, menjalin kemitraan dengan platform layanan OTT seperti Vidio, serta membidik 8,3 juta homepass dalam lima tahun ke depan. Saat ini, mereka memiliki 3,3 juta homepass di 27 kota dengan 750 ribu pelanggan aktif.
Sementara itu, Starlink, yang direncanakan akan masuk ke Indonesia, sudah tercatat di Kementerian Investasi (BKPM). Meskipun belum ada situs resmi Starlink Indonesia, perusahaan ini telah berkolaborasi dengan anak usaha Telkom, yaitu Telkomsat.
Dengan optimisme terhadap pertumbuhan pasar, Link Net tetap berfokus pada rencana perluasan pasar dan peningkatan jumlah pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat di industri layanan internet di Indonesia. Semua inisiatif ini dilakukan dalam upaya memperluas jangkauan layanan internet bagi masyarakat Indonesia.