Menilik Peta Politik Pilpres 2024! Berpotensi Hadirkan 3 Paslon, Siapa Sajakah?

Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebutkan kehadiran tiga pasangan calon (paslon) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sangat memungkinkan jika ditilik pada peta politik dan aturan pengusungan paslon yang berlaku saat ini.

Setiap paslon yang akan berlaga di Pilpres 2024 setidaknya akan memiliki sekitar 30 hingga 40 persen suara.

“Kalau dari aturan yang ada 20 persen suara DPR dan 25 persen suara nasional kemungkinan di tiga paslon. Satu paslon tidak mungkin hanya mendapatkan 20 persen saja, biasanya di 40 persen,” ungkap Ujang, pada Rabu (25/8/2021).

Ujang mengatakan, kehadiran tiga paslon di Pilpres 2024 akan sangat terbuka karena ketiadaan calon dengan status pentahana. Kecil kemungkinan Pilpres 2024 menghadirkan dua paslon.

“Apalagi tidak ada incumbent,” lugasnya.

Kendati demikian, Ujang mengaku, peta koalisi partai politik sangat dinamis saat ini dan belum dapat memastikan parpol mana yang akan menjalin koalisi di Pilpres 2024 mendatang.

“Semua masih cair saat ini,” jujurnya.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyebutkan, partainya berhaarap Pilpres 2024 dapat menghadirkan tiga hingga empat paslon. Menurut Kamhar, hal tersebut penting untuk menghindari potensi politik identitas dan memberikan pilihan yang lebih banyak bagi rakyat.

“Ke depan kita berharap tiga atau empat paslon Pilpres 2024 untuk mengeliminir politik identitas sekaligus memberi kesempatan lebih banyak pilihan bagi rakyat dan kesempatan bagi putra-putri terbaik bangsa untuk tampil dipentas kepemimpinan nasional,” urai Kamhar.

Kamhar beharap, pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 dapat dijadikan pembelajaran terkait ihwal pertumbuhan partai politik identitas yang kemudian mendistorsi demookrasi dan melahirkan perpecahan di tengah masyarakat. Hal tersebut diharapkan tidak terulang kembali karena dikhawatirkan mengancam integrasi bangsa.

“Ini menjadi ancaman dalam menjaga integrasi bangsa, harus kita hentikan, jangan sampai kebablasan, terlalu mahal harga yang mesti ditanggung sebagai bangsa,” ujarnya.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu