Nokia Dumb Phone

Nokia baru-baru ini mengumumkan peluncuran ulang ponsel fitur mereka, yang juga dikenal sebagai “dumb phone,” yaitu Nokia 130 dan Nokia 150. Hal ini diungkapkan oleh sumber dari Gizmochina.

Pengertian “dumb phone” merujuk pada ponsel ini yang tidak memiliki kemampuan canggih seperti smartphone. Mereka tidak dapat menginstal berbagai aplikasi, tidak memiliki kamera canggih, dan memiliki konektivitas yang lebih terbatas.

Ini bukan kali pertama ponsel ini mengalami peluncuran ulang. Nokia 130 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 dan kemudian kembali diluncurkan pada tahun 2017. Sementara itu, Nokia 150 pertama kali dirilis pada tahun 2016 dan kemudian diluncurkan ulang pada tahun 2020.

Namun, meskipun kemajuan pesat dalam teknologi smartphone selama periode tersebut, Nokia tetap memilih untuk melanjutkan produksi ponsel fitur.

Spesifikasi Nokia 130 mencakup layar 2,4 inci dengan resolusi QVGA dan keyboard fisik T9. Ponsel ini memiliki RAM 4MB dan penyimpanan 4MB, serta mendukung slot microSD hingga 32GB. Ditenagai oleh baterai berkapasitas besar, 1450mAh, ponsel ini mampu bertahan hingga 30 hari dalam mode standby. Fitur-fitur lain yang dimilikinya meliputi pemutar musik MP3, radio FM, perlindungan IP52, dan port microUSB.

Nokia 150 hampir serupa dengan Nokia 130, namun memiliki tambahan kamera VGA 0,3MP di bagian belakang. Namun, hasil kualitas kamera ini masih belum bisa dibayangkan.

Mengapa Nokia Terus Mengeluarkan Ponsel Fitur/Dumb Phone?

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Nokia masih melanjutkan produksi jenis ponsel ini?

Salah satu alasan utama di balik keputusan Nokia ini adalah karena masih ada pasar yang membutuhkan jenis ponsel ini. Meskipun smartphone semakin populer, ada sekelompok pengguna yang lebih memilih ponsel dengan fitur dasar.

Siapa Saja yang Jadi Sasaran Pengguna Nokia untuk Ponsel Fitur Ini?

Pertama-tama, daerah terpencil dan wilayah yang sulit terjangkau oleh jaringan internet menjadi target utama. Di tempat-tempat dengan konektivitas internet yang masih terbatas, smartphone menjadi kurang relevan. Ponsel fitur hadir sebagai solusi yang lebih praktis dalam situasi seperti ini.

Selanjutnya, para pekerja di luar ruangan (outdoor) juga menjadi pengguna potensial ponsel ini. Ponsel fitur umumnya didesain dengan daya tahan lebih tinggi, tahan terhadap benturan, dan mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras. Bagi pekerja di sektor pertanian, konstruksi, atau industri lain yang membutuhkan perangkat tangguh, ponsel fitur menjadi pilihan yang lebih tepat.

Selain itu, masa pakai baterai yang lebih lama pada ponsel fitur juga menjadi faktor penting. Bagi pengguna di daerah yang jarang memiliki akses pengisian daya, ponsel ini menjadi solusi untuk tetap terhubung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Aspek keamanan juga memainkan peran penting. Beberapa pengguna memilih ponsel fitur karena alasan keamanan dan privasi yang lebih baik dibandingkan dengan smartphone. Ponsel fitur cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk terinfeksi malware atau virus.

Selain alasan teknis, alasan psikologis juga turut berperan. Beberapa orang beralih ke ponsel fitur untuk menjaga kesehatan mental mereka. Mereka ingin menghindari godaan untuk terus-menerus menggunakan media sosial, yang sering kali berkontribusi pada ketergantungan dan stres.

Terakhir, pertimbangan ekonomi juga memainkan peran penting. Harga ponsel fitur jauh lebih terjangkau daripada smartphone. Bagi mereka yang memerlukan telepon cadangan atau hanya membutuhkan fungsi dasar, ponsel fitur menjadi pilihan yang lebih hemat biaya.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu