Warga Semarang Keluhkan Panas Ekstrem, BMKG Prediksi Suhu Lebih Tinggi pada Oktober
Panas yang luar biasa di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mendapat keluhan dari sejumlah warga. Cuaca yang terik pada siang hari membuat sebagian besar penduduk enggan untuk beraktivitas di luar ruangan.
Sahrul Kurniawan, seorang penduduk Ngaliyan Semarang, mengungkapkan bahwa ia lebih suka berada di dalam ruangan karena suhu panas yang melanda kota. Ia mengurangi aktivitas di luar rumahnya karena cuaca yang sangat tidak bersahabat.
“Kalau terpaksa keluar siang, saya harus memakai jaket yang cukup tebal,” tuturnya saat diwawancarai di kediamannya pada Kamis (31/8/2023).
Pamungkas, seorang warga Mijen Semarang, juga merasakan hal yang sama. Panas yang tak tertahankan di Kota Semarang membuatnya malas dan kurang bersemangat. Ia merasa perlu menjalankan kipas angin selama 24 jam agar dapat merasa nyaman di dalam rumahnya.
“Tanpa kipas angin, sulit untuk bertahan. Suhunya sangat panas,” ungkapnya.
Sementara itu, Iis Widya Harmoko, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang, menjelaskan bahwa suhu udara di Kota Semarang diperkirakan akan semakin tinggi pada Oktober 2023.
“Meskipun terasa sangat panas sekarang, sebenarnya belum puncaknya. Karena pada Oktober, diperkirakan suhu akan lebih tinggi lagi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini suhu udara di Kota Semarang berkisar antara 34 hingga 36 derajat Celsius. Kemungkinan besar, kondisi ini akan tetap berlangsung hingga bulan September mendatang, mirip dengan apa yang terjadi pada bulan Agustus.
“Selama musim kemarau, panas terasa lebih intens karena suhu udara cepat naik. Meskipun pagi terasa sejuk, namun saat siang suhu meningkat. Suhu tertinggi pada musim kemarau mencapai 35 derajat Celsius,” tambahnya.
Ia juga mencatat bahwa suhu tertinggi biasanya terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, ia memberikan anjuran kepada warga Kota Semarang untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi cukup air putih.
“Ketika musim kemarau, tubuh memerlukan asupan cairan yang lebih banyak,” kata Iis.