Pembatasan WhatsApp Berbagai Negara

Setiap hari, komunikasi kita melalui ponsel semakin tidak terlepas dari penggunaan aplikasi perpesanan WhatsApp, yang kini telah menjadi salah satu platform media sosial paling dominan secara global, bahkan menggantikan sebagian besar komunikasi tatap muka.

Menurut laporan dari Timesofindia, WhatsApp berhasil mencatat basis pengguna yang luar biasa, mencapai sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia. Namun, sayangnya, beberapa negara memberlakukan pembatasan terhadap penggunaan fitur WhatsApp di wilayah mereka, dengan berbagai alasan yang mendasarinya.

Pertama-tama, China menjadi salah satu negara yang menerapkan keterbatasan terhadap WhatsApp. Kebijakan sensor ketat di Tiongkok membuat WhatsApp menghadapi tantangan dalam memberikan layanan sepenuhnya. Meskipun pengguna memiliki opsi menggunakan VPN untuk mengakses platform, fitur panggilan suara atau video tetap sulit diimplementasikan.

Selanjutnya, Iran juga mengalami pembatasan serupa. Pemimpin tertinggi Iran mengumumkan larangan penggunaan WhatsApp sebagai respons terhadap pemberontakan dan protes warga. Keputusan ini dihubungkan oleh pihak berwenang dengan keyakinan bahwa WhatsApp, yang dimiliki oleh CEO Meta Mark Zuckerberg, terlibat dalam konspirasi Zionis.

Di Korea Utara, akses internet dikendalikan secara ketat, hanya sedikit elit penguasa yang diizinkan menggunakan internet. Mereka juga dilarang menggunakan aplikasi atau situs asing, termasuk WhatsApp.

Sementara itu, Suriah, yang tengah dilanda perang saudara sejak tahun 2011, semakin meningkatkan kontrol atas komunikasi dan informasi. WhatsApp dilarang dan dianggap sebagai alat bagi aktivis dan pemberontak untuk berkoordinasi dan berkomunikasi.

Turki juga tercatat sebagai negara yang memberlakukan pembatasan terhadap beberapa aplikasi media sosial, termasuk WhatsApp. Meskipun Presiden Erdoğan berupaya mengkriminalisasi disinformasi dan meningkatkan kontrol atas media sosial, usahanya mendapat tentangan dari anggota parlemen dan masyarakat sipil. Pihak berwenang Turki bahkan pernah meminta data pengguna dari WhatsApp, permintaan yang ditolak oleh platform tersebut.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu