“The Marvels Debut Rilis Dengan Pendapatan Terendah dalam Sejarah MCU”
The Marvels mencatat sejarah sebagai film dari Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan pendapatan debut rilis terendah. Menurut laporan dari Variety, film ini berhasil meraih pendapatan sebesar 47 juta dolar AS atau sekitar Rp738,45 miliar di Amerika Serikat, angka yang jauh di bawah perkiraan awal sebesar 75 juta dolar AS (Rp1,18 triliun).
Pendapatan The Marvels bahkan tidak dapat menyaingi dua film terburuk MCU sebelumnya, yakni The Incredible Hulk pada tahun 2008 yang meraup 55,4 juta dolar AS dan Ant-Man pada tahun 2015 dengan pendapatan sebesar 57,2 juta dolar AS.
Menurut seorang konsultan film, David A. Gross, pendapatan rendah ini dianggap sebagai awal dari kemunduran Marvel. Ia menyatakan bahwa pemogokan SAG (serikat pekerja) telah merugikan promosi film tersebut, namun dugaan lainnya adalah adanya faktor kebosanan terhadap film-film pahlawan super.
Ternyata, pemogokan SAG juga menyebabkan penundaan empat film MCU lainnya, termasuk Deadpool 3, Captain America: A Brave New World, Thunderbolts, dan Blade oleh Marvel dan Disney.
Namun, salah satu alasan lain mengapa The Marvels tidak mendapat sambutan seperti film-film sebelumnya adalah protes dari penggemar terhadap Disney. Marvel terkena dampak dari boikot penggemar terhadap Disney yang dianggap mendukung tindakan Israel terhadap Palestina dalam beberapa waktu terakhir.
Pemboikotan terhadap The Marvels pun diumumkan melalui media sosial Twitter, di mana para warganet menyerukan penolakan menonton film-film Marvel dan Disney sebagai bentuk protes terhadap dukungan terhadap Israel.
