Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay dari Pelaku GA Mencapai Rp1,3 Miliar
Polres Metro Jakarta Pusat mengungkapkan bahwa kasus penipuan tiket konser Coldplay, yang diduga dilakukan oleh perempuan berinisial GA, telah menimbulkan kerugian sekitar Rp1,3 miliar. Pada Jumat (17/11), polisi masih dalam proses pengumpulan bukti dan pencarian pelaku untuk segera menetapkannya sebagai tersangka, demikian disampaikan oleh Kasatreskirim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Chandra Mata Rohansyah.
Salah satu korban penipuan, Fikri, mengungkapkan rasa kecewa dan kesalnya, sambil memberikan pelajaran berharga untuk tidak lagi percaya pada calo tiket meskipun sudah mengenal mereka.
Fikri Faizah merinci bahwa kekecewaannya bermula saat, satu setengah jam sebelum konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, ia mendapati bahwa tiket yang telah dibelinya melalui seseorang bernama A, ternyata tidak valid. Meski telah menunggu sejak siang dan diberi harapan oleh A bahwa tiket akan segera dibagikan sesuai kategori, kabar kecewa itu baru disampaikan melalui grup WhatsApp pada pukul 20.00 WIB.
Fikri mengekspresikan kekecewaannya, terutama karena merusak kesempatan untuk menonton konser Coldplay untuk pertama kalinya. Ia berpendapat bahwa jika informasi tentang ketidakvalidan tiket diberikan sejak awal, mereka masih bisa mencari tiket langsung di venue dengan harga yang masuk akal.
Kejadian penipuan ini bermula pada Mei lalu, ketika pacarnya mendapat informasi dari A, yang merupakan seorang reseller tiket konser. Meskipun konfirmasi resmi tentang konser Coldplay belum ada, A mengklaim mengetahuinya melalui kenalannya di agensi PK Entertainment. Fikri dan pacarnya, tanpa curiga, membeli dua tiket kategori 2 dengan harga Rp2,6 juta, jauh di bawah harga resmi.
Meskipun telah mentransfer uang sebesar Rp5,2 juta ke A, Fikri tetap mencoba membeli tiket secara online pada H-2 konser. Upaya itu gagal, dan pada H-1 konser, muncul unggahan viral di media sosial tentang penipuan tiket Coldplay oleh seseorang bernama Ghisca.
Bersama ratusan korban lainnya, Fikri dan pacarnya meminta klarifikasi dari A, yang kemudian mengakui bahwa tiketnya berasal dari Ghisca. Meski berjanji bertanggung jawab dan memiliki tiket cadangan, A gagal memenuhi janjinya, menyebabkan Fikri dan korbannya tidak dapat menghadiri konser.
Dua hari setelah konser, polisi menerima banyak laporan penipuan tiket Coldplay, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp1,3 miliar dan jumlah korban sekitar 400 orang. Polisi berjanji untuk segera menetapkan tersangka dalam waktu dekat dan menegaskan akan menyelesaikan kasus-kasus penipuan tiket konser dengan serius.
Promotor musik Adrie Subono, yang kini sudah pensiun, mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli tiket dari orang tak dikenal. Adrie menyebut bahwa praktik pencatutan tiket telah ada sejak dulu, dan dengan perkembangan online, calo berubah menjadi jastip. Meski sulit dicegah, Adrie menyarankan agar pembeli tidak membeli tiket dari orang yang tidak dikenal untuk menghindari risiko penipuan.