Penolakan Warga Rohingya

Warga Aceh Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya dengan Alasan Merepotkan
Sebanyak 249 pengungsi Rohingya yang baru tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen, Aceh, menghadapi penolakan dari warga setempat. Kedatangan pengungsi ini disoroti karena dianggap merepotkan oleh masyarakat.

Pada Kamis (16/11), kapal yang membawa 249 pengungsi Rohingya tersebut mencapai bibir pantai Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka Bireuen. Respons masyarakat terhadap kedatangan pengungsi ini cukup cepat, dengan sejumlah orang ramai-ramai menuju lokasi. Meskipun sebelumnya Aceh sering menjadi tempat bersinggahnya pengungsi Rohingya, kali ini warga menunjukkan penolakan.

Kepala Desa Pulo Pineung, Mukhtaruddin, menyatakan bahwa kesimpulan bersama masyarakat adalah menolak kehadiran Rohingya ke daratan. Alasan penolakan tersebut, menurutnya, karena pengungsi Rohingya sebelumnya di Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada, dinilai telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga setempat.

Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengungkapkan bahwa sejumlah pengungsi bahkan nekat melompat ke laut dan berenang ke darat. Kedatangan pengungsi Rohingya ini terjadi secara berturut-turut selama tiga hari, dengan jumlah yang berbeda. Gelombang pertama mendarat di Desa Kalee, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, pada Selasa (14/11), dan gelombang kedua di Pasie Meurandeh, Kecamatan Batee, Pidie, pada Rabu (15/11).

Setelah ditolak di Bireuen, pengungsi melanjutkan perjalanan laut dan tiba di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, namun kembali menghadapi penolakan dari warga setempat. Alasan penolakan ini disampaikan oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, yang menyebutkan bahwa masyarakat menolak karena tidak ada tempat penampungan yang memadai dan juga adanya kesan buruk dari pengungsi Rohingya sebelumnya.

Bantuan yang diberikan oleh warga, berupa makanan, air mineral, dan mi instan, malah dibuang ke laut oleh pengungsi Rohingya. Kapolsek Jangka Ipda Novizal menyatakan bahwa meskipun awalnya warga memberikan bantuan, pengungsi menolak dan membuangnya ke laut. Akibatnya, mereka diminta melanjutkan perjalanan ke arah timur dan meninggalkan lokasi.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menambahkan bahwa warga bahkan meminta pengungsi yang sudah turun ke darat untuk kembali naik ke kapal karena menolak kedatangan mereka. Alasan penolakan yang berkembang di masyarakat adalah perilaku kurang baik dan ketidakpatuhan terhadap norma-norma setempat yang ditunjukkan oleh pengungsi Rohingya sebelumnya.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu