Mobil dengan mesin diesel menjadi populer karena dianggap lebih kuat dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. Torsi yang besar seringkali menjadi alasan mengapa banyak orang memilih mobil diesel ini untuk menghadapi beragam kondisi jalan di Indonesia. Akan tetapi, mobil diesel yang menggunakan solar juga dapat mengalami masalah, salah satunya adalah yang disebut “diesel runaway.”
Diesel runaway adalah situasi ketika mesin diesel mulai berputar tanpa kendali. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan. Biasanya, penyebab utama dari diesel runaway adalah kerusakan pada pompa bahan bakar.
Pada mesin diesel modern, penyebab diesel runaway umumnya disebabkan oleh kerusakan pada komputer mesin ECU atau kebocoran seal pada bagian turbo. Berikut ini adalah beberapa penyebab dari terjadinya “mobil diesel runway”:
1. Komponen yang Macet: Plunger atau elemen yang macet seringkali menjadi penyebab dari Diesel Runaway. Keadaan ini dapat menyebabkan ledakan jika jumlah solar yang masuk ke ruang bakar sangat banyak. Ketika plunger macet, posisinya yang seharusnya kembali ke idle setelah pedal gas dikembalikan juga tidak dapat dilakukan karena semua plunger terhubung. Ini membuat pompa bahan bakar tetap mengalirkan solar dalam jumlah yang signifikan, bahkan ketika pedal gas sudah kembali ke posisi idle.
2. Metering yang Macet: Komponen ini dapat menyebabkan diesel runaway karena terkontaminasi oleh kotoran dan air, sehingga metering tidak dapat berfungsi dengan baik. Metering bertugas mengontrol pasokan bahan bakar ke kepala rotor pompa bahan bakar in-line tipe DPA, DPC, dan DPS.
3. Control Sleeve yang Macet: Ketika control sleeve macet, plunger tidak dapat menyuntikkan bahan bakar ke ruang bakar. Keadaan ini dapat berpotensi merusak bagian governor level assembly saat terjadi diesel runaway.
Selain tiga penyebab di atas, kegagalan pada sistem governor dan kebocoran oli juga dapat menyebabkan diesel runaway. Sistem governor bertugas mengatur pasokan bahan bakar sesuai dengan putaran mesin dan menjaga agar mesin tidak berputar terlalu tinggi.
Jika governor tidak berfungsi dengan baik, hal ini dapat memicu terjadinya diesel runaway. Sementara itu, kebocoran oli dapat membuat celah antara piston dan cincin piston menjadi terlalu lebar, yang juga dapat berujung pada diesel runaway.
Bagi pemilik mobil, penting untuk memahami cara mengatasi masalah diesel runaway. Pertama, tunggu sampai habisnya pasokan solar. Ini merupakan langkah yang paling aman, karena mesin akan mati secara otomatis ketika pasokan solar habis. Hindari mencoba mempercepat habisnya pasokan solar secara paksa, karena hal ini dapat mengakibatkan risiko kebakaran.
Langkah selanjutnya adalah segera menghubungi bengkel terdekat untuk meminta mobil diderek. Melakukan tindakan sembarangan dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Untuk mencegah terjadinya diesel runaway, sangat penting untuk melakukan perawatan berkala. Rutin memeriksa berbagai komponen pada mobil, dan segera mengganti yang rusak dengan komponen yang baru. Selain itu, menggunakan bahan bakar berkualitas juga dapat membantu mencegah terjadinya diesel runaway, sesuai dengan saran dari evalube.