Perang Israel-Hamas

Perang Israel-Hamas Jadi Ajang Unjuk Senjata Houthi
Perang Israel-Hamas yang terjadi pada Oktober 2023 tidak hanya menarik perhatian negara-negara Barat, tetapi juga menjadi ajang bagi kelompok Houthi untuk unjuk senjata.

Houthi, yang berbasis di Yaman, telah mendukung Hamas dengan meluncurkan serangan rudal dan drone ke Israel. Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam, mengatakan bahwa kelompoknya akan terus melakukan serangan tersebut sampai “agresi Israel berhenti”.

Pada 19 Oktober, Houthi meluncurkan serangan rudal jelajah dan drone kamikaze ke Israel. Serangan tersebut dicegat oleh misil pencegat dari kapal perusak AS, USS Carney, dan Arab Saudi.

Pada 27 Oktober, Houthi kembali menyerang Israel. Kali ini, serangan tersebut menyebabkan ledakan di kota Taba dan Nuweiba, Mesir. Kota-kota tersebut terletak dekat dengan perbatasan Israel. Pemerintah Israel mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan pada mereka.

Pada 31 Oktober, sistem pertahanan udara Arrow dan F-35i Angkatan Udara Israel mengklaim telah menembak jatuh sebuah rudal jelajah Houthi.

Bryan Clark, seorang pakar operasi angkatan laut di Institut Hudson, mengatakan bahwa serangan Houthi sangat efektif karena menggabungkan unsur drone dan rudal secara bersamaan.

“Drone cenderung memimpin dan mengikuti salvo rudal, memungkinkan drone untuk awalnya membingungkan atau membanjiri pertahanan udara, dan kemudian set drone terakhir dapat mengambil keuntungan dari target yang kemungkinan telah menghabiskan pertahanannya menembak jatuh rudal,” kata Clark.

Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi bahwa rudal Houthi memiliki jangkauan kurang dari 2.000 kilometer. Meskipun rudal Houthi sempat dicegat oleh kapal perusak AS dan Saudi, Houthi tetap meluncurkan serangan rudal ke Israel.

Serangan Houthi ke Israel telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat. Amerika Serikat telah mendesak Houthi untuk menghentikan serangan tersebut.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu