Makanan laut seperti ikan, udang, dan kepiting memang merupakan sumber protein yang lezat dan sehat. Namun, apakah konsumsinya efektif dalam menurunkan berat badan? Ternyata, hal tersebut tergantung pada cara kita mengonsumsinya. Beberapa kesalahan dalam mengonsumsi seafood dapat menyebabkan kegagalan dalam program diet.
Ikan dan makanan laut lainnya dapat menjadi bagian dari pola makan sehat, tetapi penyajiannya yang tidak tepat dapat lebih merugikan daripada menguntungkan. Selain itu, jumlah porsi yang dikonsumsi dan cara pengolahan juga memainkan peran penting dalam upaya penurunan berat badan.
Beberapa kesalahan dalam mengonsumsi seafood yang dapat menyebabkan kegagalan diet antara lain:
- Tidak cukup porsi: Studi pada 2021 menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan secara teratur memiliki efek positif pada berat badan dan fungsi tiroid, serta dapat mengurangi risiko sindrom metabolik. Meskipun seafood rendah kalori dan tinggi protein, penting untuk memperhatikan porsi yang tepat.
- Mengolesi dengan mentega: Menambahkan mentega pada seafood, terutama dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan jumlah kalori dalam makanan dan menghambat penurunan berat badan. Disarankan untuk menggunakan extra-virgin olive oil sebagai pengganti mentega.
- Dimasak dengan digoreng: Menggoreng seafood dapat menambah kalori, terutama jika ditambahkan dengan garam dan tepung dalam jumlah banyak. Memilih cara memasak seperti menumis atau memanggang dapat lebih mendukung upaya penurunan berat badan.
- Menghindari ikan berlemak: Meskipun ikan berlemak seperti salmon dan tuna mengandung lebih banyak kalori, asam lemak omega-3 yang terdapat dalamnya dapat mendukung penurunan berat badan. Disarankan untuk memasukkan ikan berlemak dalam menu rutin dengan memperhatikan porsi yang tepat.
Dengan memperbaiki cara mengonsumsi seafood, kita dapat tetap menikmati manfaat protein yang sehat sambil mendukung program penurunan berat badan.