Berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terasa kurang lengkap tanpa mencoba pindang salai, sebuah hidangan khas yang terbuat dari ikan yang telah diasap. Proses pengasapan ikan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan ikan matang dengan baik.
Kuah pindang salai ini mirip dengan kuah pindang pada umumnya. Bahan-bahannya hampir sama, seperti bawang merah, bawang putih, garam, irisan tomat, nanas, dan daun kemangi sebagai penyedapnya.
Titin, pemilik Rumah Pondok Warna Warni, menjelaskan bahwa ikan salai dapat dibuat dengan berbagai jenis ikan seperti baung, gabus, toman, dan sebagainya.
Proses pembuatan ikan salai dimulai dengan menyiangi ikan terlebih dahulu. Kemudian, isi perut ikan dikeluarkan dan ikan dibelah dua namun tidak terpotong sepenuhnya, baru kemudian diasapkan.
“Ikan salai ini dibuat melalui proses pengasapan. Proses pengasapannya memakan waktu sekitar 12 jam,” jelas Titin kepada detikSumbagsel, pada Senin (22/5/2023).
Menurut Titin, kuah pindang ikan salai sama seperti kuah pindang pada umumnya. Perbedaannya terletak pada bahan dasar ikan yang digunakan.
“Jadi, jika pindang patin menggunakan ikan yang masih mentah, sedangkan ikan salai ini sudah matang melalui pengasapan,” ungkapnya.
Titin menjelaskan bahwa harga pindang ikan salai ini masih tergolong terjangkau, meskipun tergantung pada jenis ikan yang digunakan.
“Harganya bisa lebih mahal jika ikan yang digunakan langka dan sulit didapatkan di pasar. Oleh karena itu, biasanya kami melakukan persediaan terlebih dahulu,” tambahnya.
Titin, yang telah menjalankan bisnis rumah makan ini selama tiga tahun, mengaku bahwa resep pindang salai ini adalah warisan turun-temurun dari orangtuanya.
“Resepnya telah diturunkan dari generasi ke generasi,” jelasnya.