Potensi Kerja Sama TikTok dan GOTO, Apa Untung Rugi Bagi Tokopedia?
TikTok sedang dalam pembicaraan untuk mengumumkan kemitraan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang diperkirakan akan terjadi dalam minggu ini atau minggu depan. ByteDance Ltd, pemilik TikTok, diyakini telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi dalam salah satu anak perusahaan GOTO, yaitu Tokopedia.
Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama, menyatakan bahwa potensi kerja sama antara TikTok dan GOTO dapat berupa pembelian saham GOTO melalui rights issue atau private placement. Selain itu, keduanya juga dapat membentuk perusahaan patungan atau joint venture baru, daripada hanya membeli saham Tokopedia.
Dalam pandangan Hendrayana, jika kesepakatan ini terwujud, Tokopedia dapat mengalami peningkatan signifikan dalam nilai transaksi bruto (GTV). Meskipun demikian, dari segi profitabilitas perusahaan, kerja sama ini belum tentu membawa keuntungan besar bagi GOTO.
Meski Tokopedia dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan nilai transaksi, Hendrayana menyoroti bahwa kerugian yang mungkin terjadi adalah TikTok dapat menjadi lebih memahami pasar Indonesia, bahkan mengembangkan platform e-commerce sendiri. Hal ini menjadi potensi ancaman bagi para pelaku industri e-commerce di Tanah Air.
Kabar mengenai potensi kerja sama antara TikTok dan GOTO telah mencuat di kalangan investor baru-baru ini. Beberapa sumber mengindikasikan bahwa TikTok dapat mengambil saham kecil di Tokopedia, yang kemudian dapat ditingkatkan menjadi mayoritas seiring berjalannya waktu. Namun, ada juga laporan yang menyebutkan bahwa TikTok lebih tertarik untuk menjalin kemitraan bisnis daripada mengakuisisi saham di Tokopedia.
Sementara itu, dari segi kinerja keuangan, GOTO mencatat pertumbuhan positif pada kuartal ketiga tahun 2023, dengan Grup GOTO mencapai Gross Transaction Value (GTV) sebesar Rp 151,3 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 5% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perbaikan juga terlihat pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan.
Meskipun GOTO berhasil mengurangi rugi bersih, manajemen menyatakan bahwa langkah kerja sama dengan TikTok belum tentu memberikan keuntungan besar secara keseluruhan. Selain keuntungan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan potensi kerugian, terutama dalam hal persaingan dengan TikTok yang semakin memahami dan terlibat dalam pasar e-commerce Indonesia.