Rupiah Jelang Akhir Pekan 30/08/24

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan ini, Jumat (30/8/2024), diperkirakan akan mengalami fluktuasi namun ditutup menguat di kisaran Rp15.300-15.700. Pergerakan ini seiring dengan semakin jelasnya sinyal penurunan suku bunga The Fed pada bulan September mendatang. Pada perdagangan Kamis (29/8), rupiah ditutup melemah tipis 0,01% atau 1,5 poin ke posisi Rp15.423 per dolar AS, sementara indeks dolar menguat 0,15% menjadi 101,142.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa Bank Indonesia (BI) memperkirakan kurs rupiah akan menguat pada tahun depan di rentang Rp15.300-15.700 per dolar AS. Prediksi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan target nilai tukar rupiah yang diproyeksikan Menteri Keuangan sebesar Rp16.100 per dolar AS. Ibrahim menjelaskan bahwa proyeksi ini sesuai dengan kondisi fundamental Indonesia saat ini, dengan catatan tidak ada tekanan geopolitik atau faktor lain yang dapat memengaruhi nilai tukar pada tahun 2025.

“Perlu diingat, dalam sebulan terakhir, rupiah telah mengalami apresiasi dan saat ini diperdagangkan sekitar Rp15.405 per dolar AS. Angka ini menunjukkan penguatan hampir 5% dan kinerja ini lebih baik dibandingkan banyak negara lain,” kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (29/8/2024).

Dia menambahkan bahwa hingga akhir tahun, BI memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp15.700-16.100 per dolar AS. BI optimis bahwa kurs akan terus menguat, didorong oleh peningkatan cadangan devisa yang mencapai US$145,4 miliar pada bulan Juli, yang dinilai cukup untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Stabilitas mata uang ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk penurunan suku bunga AS (fed fund rate/FFR) tahun ini, kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta imbal hasil surat berharga negara (SBN) dan surat berharga syariah (SRBI) yang menarik. FFR diperkirakan akan dipangkas dua kali tahun ini.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan mematok nilai tukar rupiah pada tahun 2025 sebesar Rp16.100 per dolar. Ibrahim menyatakan bahwa volatilitas global masih menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia, sehingga proyeksi nilai tukar perlu dikoreksi. Meskipun terjadi penguatan rupiah sebesar 5% month-to-date, sehingga saat ini berada di bawah Rp16.000, target tersebut mencerminkan kehati-hatian pemerintah. Ibrahim memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Jumat (30/8), rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.350-Rp15.460.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu