Saham Batu Bara Menguat

Saham ADRO, PTBA, ITMG Cs Potensial Menghangat Berkat Ini
Beberapa perusahaan tambang batu bara di Indonesia saat ini tengah mendapatkan sentimen positif yang signifikan karena terjadi peningkatan permintaan dari China. Temuan ini diungkapkan dalam sebuah riset oleh Stockbit Snips yang dirilis pada tanggal 19 September 2023.

Perusahaan-perusahaan tambang batu bara yang mengalami kenaikan sentimen positif tersebut antara lain PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Meningkatnya permintaan batu bara dari China dianggap sebagai pendorong utama. Hal ini juga diperkuat oleh laporan dari Fenwei Energy, penyedia informasi pasar batu bara. Pada tanggal 15 September 2023, harga batu bara jenis 5.200 GAR asal Indonesia dalam perdagangan free on board (FOB) mencapai US$ 87 per ton, mengalami kenaikan sebesar +5,5% dibandingkan dengan harga beberapa hari sebelumnya yang berada di angka US$ 82,5 per ton.

Baca Juga: Harga Batu Bara Melonjak, Dibalik Dua Sentimen Ini
Fenwei Energy juga melaporkan bahwa harga batu bara jenis 4.700 GAR asal Indonesia dalam perdagangan FOB di China Coal Index (CCI) pada tanggal 15 September 2023 naik sebesar US$ 1 per ton dibandingkan dengan hari sebelumnya, mencapai angka US$ 77 per ton. Sementara itu, harga batu bara jenis 3.800 GAR asal Indonesia dalam perdagangan FOB di CCI juga mengalami kenaikan sebesar 0,5 dolar AS per ton dibandingkan dengan hari sebelumnya, mencapai US$ 53 per ton.

Menurut Fenwei Energy, peningkatan permintaan dari China didorong oleh aksi restock menjelang musim dingin. Fenwei juga mencatat bahwa pembeli asal China mulai beralih ke pasar impor seiring dengan meningkatnya harga batu bara domestik di negara tersebut.

Pada delapan bulan pertama tahun 2023, China mencatat peningkatan volume impor batu bara sebesar +50,8% year-on-year menjadi 305,51 juta ton, menurut data dari lembaga bea cukai negara tersebut.

Sentimen positif ini menjadi dorongan bagi perusahaan tambang batu bara di Indonesia, terutama bagi mereka yang melakukan ekspor ke China, seperti HRUM, ITMG, INDY, BYAN, ADRO, dan PTBA. “Selain berpotensi mendorong kenaikan harga batu bara, permintaan yang lebih tinggi dari China juga akan meningkatkan volume penjualan perusahaan-perusahaan tersebut,” ungkap Stockbit Snips pada hari Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Empat Saham Batu Bara Unggulan Bersaing Ketat
Pada tanggal 19 September, saham perusahaan tambang batu bara tersebut mengalami kenaikan harga, dengan INDY naik sebesar +9,76%, HRUM +3,65%, ITMG +1,13%, ADRO +2,11%, dan PTBA +1,41%. Pada hari yang sama, indeks harga acuan Newcastle juga naik sebesar +0,2% mencapai level US$ 160,8 per ton.

Batu bara sendiri merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia ke China, dengan volume dan nilai ekspor masing-masing mengalami peningkatan sebesar +61,23% year-on-year dan +26,11% year-on-year pada paruh pertama tahun 2023. “Ke depan, pemulihan ekonomi China juga berpotensi mendorong permintaan batu bara dari Indonesia,” demikian kesimpulan riset yang dirilis oleh Stockbit Snips.

You might also like
Tags:

More Similar Posts

Menu