Sony memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja di divisi PlayStation dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 900 karyawan serta menutup salah satu studionya di London. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Sony untuk pulih dari dampak negatif pandemi COVID-19 yang masih terasa di industri game.
PHK yang dilakukan oleh Sony mempengaruhi sekitar 8 persen dari total staf divisi PlayStation di wilayah Amerika hingga Asia. Keputusan ini datang beberapa hari setelah Sony menurunkan ekspektasi penjualan tahunan untuk konsol PlayStation 5-nya.
Jim Ryan, kepala game Sony, mengatakan bahwa keputusan sulit ini tidak dapat dihindari. Sony mengambil langkah ini untuk menyesuaikan diri dengan kondisi industri yang sedang berlangsung, di mana perusahaan lain seperti Microsoft dan Riot Games milik Tencent juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun pasar videogame global hanya tumbuh 0,6 persen pada tahun lalu, menjadi USD 184 miliar, Sony tetap merasakan dampaknya. PHK ini juga akan memengaruhi studio lain di bawah naungan Sony, termasuk Insomniac Games dan Naughty Dog, yang telah berkontribusi pada judul-judul game populer.
Sony juga telah memperkirakan penurunan dalam penjualan unit PlayStation 5 dan tidak berencana untuk merilis judul waralaba besar pada tahun fiskal mendatang. Meskipun demikian, PlayStation 5 telah mencatatkan penjualan yang cukup baik sejak diluncurkan pada akhir tahun 2020, meskipun awalnya mengalami kesulitan pasokan karena pandemi COVID-19.