Menyebut Grand Theft Auto (GTA) sebagai salah satu franchise open-world paling sukses di dunia sepertinya tidak berlebihan. Bahkan hanya seri kelima dari game ini sudah memberikan predikat tersebut. GTA V telah berada di pasar selama 10 tahun terakhir, melalui tiga generasi platform konsol, dan masih berhasil terjual sekitar 5 juta kopi dalam 3 bulan terakhir. Dengan popularitas yang tak tertandingi ini, muncul pertanyaan apakah Take-Two Interactive dan Rockstar Games tertarik untuk membawa GTA ke ranah film seperti yang dilakukan oleh publisher dan developer lainnya?
Namun saat ini, CEO Take-Two, Strauss Zelnick, menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk mengembangkan film GTA. Zelnick menekankan bahwa hit ratio atau tingkat keberhasilan dalam industri film jauh lebih rendah dibandingkan dengan bisnis hiburan interaktif, seperti video game. Dalam bisnis game konsol, hit ratio untuk game-game yang mereka kembangkan selalu berkisar antara 80% hingga 90%. Sementara itu, hit ratio untuk studio film yang dikelola dengan baik hanya mencapai sekitar 30%, yang berarti ada kemungkinan 70% bahwa film GTA yang mereka lisensikan akan gagal di pasaran.
Zelnick juga mencatat bahwa bahkan jika film GTA berhasil, kontribusinya tidak akan signifikan dibandingkan dengan kesuksesan yang mereka raih dalam bisnis game saat ini. Namun jika film tersebut gagal, itu bisa merusak reputasi besar yang telah dibangun oleh merek GTA selama ini.
Saat ini, Take-Two Interactive dan Rockstar Games sudah bersiap untuk merilis trailer perdana untuk proyek GTA selanjutnya, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada awal Desember 2023. Bagaimana menurut Anda? Apakah Take-Two seharusnya meracik film GTA, atau lebih baik fokus pada game dan menjaga integritas merek tersebut?