Di Jawa Timur, tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, sedang dalam persiapan untuk mengembangkan proyek tambang tembaga bawah tanah yang berkelas dunia. Proyek ini diharapkan dapat beroperasi selama 30 tahun ke depan dan terletak di kawasan Tujuh Bukit, yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Kepala Urusan Eksternal PT Merdeka Copper Gold Tbk, Boyke Poerbaya Abidin, mengungkapkan bahwa produksi dari tambang Emas Tujuh Bukit yang telah dikelola oleh PTS BSI akan selesai pada tahun 2026. Tambang terbuka ini telah menghasilkan sekitar 1 juta ons emas.
Setelah tambang emas terbuka ini berhenti beroperasi, perusahaan berencana untuk menggali cadangan mineral di bawah tanah yang diperkirakan akan mulai berproduksi pada tahun 2027. Tambang bawah tanah ini akan mengandung lebih banyak tembaga dan emas sebagai mineral utama, berbeda dengan tambang terbuka yang lebih berfokus pada emas dan perak.
Boyke optimis bahwa tambang bawah tanah ini memiliki potensi untuk menjadi proyek tembaga kelas dunia dan dapat berlangsung selama 20-30 tahun. Hasil Pra-Studi Kelayakan Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang diumumkan pada kuartal kedua menunjukkan potensi untuk menjadi tambang bawah tanah kelas dunia dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 24 juta ton bijih, dan produksi maksimal mencapai 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ons emas dalam konsentrat per tahun. Kualitas bijih ini dapat dibandingkan dengan Tambang Tembaga Emas Batu Hijau di Sumbawa dan Tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua.
Boyke juga mengungkapkan bahwa biaya proyek tambang tembaga ini telah mencapai US$ 150 juta, dan diperkirakan kebutuhan dana untuk proyek ini akan semakin meningkat di masa depan.