Zidan Muhammad Faza, taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang tewas lantaran dianiaya oleh lima seniornya. Sebelumnya, berdasar pengakuan tersangka, Caesar Richardo, korban terlibat kecelakaan lalu lintas oleh tersangka.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebutkan, penganiayaan yang menewaskan Zidan terungkap setelah tim penyidik menyampaikan adanya kejanggalan atas laporan penyebab kejadian tersebut.
“Jadi penyidik menemukan keganjilan saat menghimpun keterangan pada laporan awal kejadian itu,” ungkap Irwan di Semarang, pada Jumat (10/9/2021).
Irwan menerangkan, Zidan dilaporkan tewas usai alami kecelakaan lalu lintas yang melibatkan salah seorang tersangka, yakni Caesar Richardo. Caesar mengaku memukul korban setelah terlibat kecelakaan dan meninggal ketika hendak dibawa ke rumah sakit. Faktanya, Zidan tewas usai dianiaya oleh Caesar dan keempat temannya.
Dalam penyidikan, polisi menemukan sejumlah kejanggalan ketika mengumpulkan bukti dan keterangan para saksi. Warga sekitar mengatakan, di sekitar lokasi yang disebut tersangka sebagai lokasi kecelakaan, tidak pernah ada peristiwa tersebut. Polisi juga mendapati rekaman CCTV rumah sakit yang menunjukkan bahwa korban dilarikan ke rumah sakit beramai-ramai.
Berdasar keterangan dan bukti yang didapat, polisi menyatakan Zidan tewas bukan karena kecelakaan, namun atas perilaku penganiayaan yang dilakukan lima seniornya.
Kelima senior pelaku penganiayaan yang menewaskan Zidan tersebut, yakni Caecar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, Aris Riyanto, Andre Arsprilla Arief, Albert Jonathan Ompu Sungu, dan Budi Dharmawan.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menewaskan orang lain.
