PT Pegadaian telah mengadakan acara Graduation Day HoKi Season 2 di gedung Pegadaian Kenari Jakarta pada Selasa, 23 Mei 2023. HoKi atau Program Hibah Kompetisi Kewirausahaan ini diselenggarakan oleh PT Pegadaian bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Damar Latri Setiawan, Direktur Utama PT Pegadaian, menyatakan bahwa Program Hibah Kompetisi Kewirausahaan yang kedua ini sangat diminati. “Jumlah kampus yang berpartisipasi semakin banyak, dan tentunya hal ini membanggakan,” ujar Damar.
Damar menjelaskan bahwa Program HoKi ini diadakan dengan tujuan untuk menginspirasi mahasiswa agar menjadi pengusaha muda yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mandiri. “Pegadaian akan selalu mendampingi mereka dalam hal kebutuhan keuangan dan lainnya di masa depan,” tambahnya.
Menurut Damar, Program HoKi mendorong mahasiswa dan generasi muda untuk mewujudkan ide, kreasi, dan inovasi dalam dunia bisnis. “Inisiatif ini akan mempercepat pertumbuhan wirausaha di Indonesia, yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen pada tahun 2024,” kata Damar.
Dengan tema #CiptakanPeluang “Bisnis Mahasiswa, Siap Mendunia”, Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) Season 2 menghasilkan 10 tim pemenang dari 144 tim peserta yang berasal dari 35 perguruan tinggi di DKI Jakarta. Tim pemenang tersebut terdiri dari 2 tim dari Universitas Tarumanagara, 2 tim dari Kalbis Institute, 2 tim dari BRI Institute, 1 tim dari Universitas Pancasila, 1 tim dari UPN Veteran Jakarta, 1 tim dari Universitas Trilogi, dan 1 tim dari Universitas Pertamina.
Inarno Djajadi, Ketua ISEI Jakarta, berharap Program HoKi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk memiliki jiwa wirausaha. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini agar UMKM dapat menjadi pengusaha yang tangguh,” kata Inarno.
Loto Srinaita Ginting, Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, mengapresiasi PT Pegadaian atas penyelenggaraan HoKi. Menurutnya, program-program serupa perlu terus dikembangkan oleh berbagai pihak terkait, karena dapat mendorong peningkatan jumlah pengusaha baru di Indonesia dan mendukung tercapainya Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Pada tahun 2045, 70 persen penduduk Indonesia akan berusia produktif (15-64 tahun). Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik, dapat berdampak buruk terhadap masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang buruk, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Loto menambahkan bahwa dengan menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa wirausaha yang unggul, masalah sosial
dapat diminimalisir. “Semakin banyak pengusaha akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang kerja yang lebih luas,” tutur Loto.