Valve Corporation, pengembang dan penerbit game Dota 2, telah kembali melakukan tindakan blokir terhadap puluhan ribu “akun tuyul” atau smurf yang digunakan secara tidak benar oleh pemain. Menurut laporan perusahaan yang dirilis pada tanggal 1 September lalu, sekitar 90.000 akun telah diblokir. Akun-akun ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bermain melawan lawan-lawan dengan peringkat rendah agar mereka bisa mendapatkan kemenangan dengan lebih mudah. Selain itu, akun “tuyul” ini sering digunakan untuk melakukan tindakan curang, penipuan, dan perilaku beracun seperti penggunaan kata-kata kasar.
Valve menghapus 90.000 akun tersebut dari server Dota 2 karena akun-akun tersebut hanya aktif selama beberapa bulan dan bukan merupakan akun utama.
Selain melakukan pemblokiran terhadap akun “tuyul”, Valve juga sedang melakukan pelacakan terhadap pemilik akun-akun kecil yang telah diblokir secara permanen. Meskipun demikian, Valve tidak mengungkapkan apakah akun-akun utama juga akan mengalami pemblokiran permanen atau tidak.
Valve juga telah mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sanksi kepada pemilik akun utama yang terkait dengan akun smurf. Sanksi ini dapat berupa peringatan ringan, penyesuaian dalam pencarian pertandingan di dalam game, atau bahkan pemblokiran akun secara permanen.
Sebelumnya, Valve juga telah melakukan pemblokiran permanen terhadap sekitar 40.000 akun yang menggunakan cheat dalam permainan Dota 2. Tindakan ini diambil setelah Valve menciptakan “jebakan” bagi ribuan pemain curang. Mereka memasukkan jebakan ini ke dalam pembaruan game Dota 2 yang disebut “honeypot,” yang memungkinkan pengguna untuk melihat data rahasia dalam game jika mereka menggunakan perangkat lunak pihak ketiga.
Setelah jebakan ini diaktifkan dan perangkat lunak tersebut digunakan oleh pemain curang, mereka dapat memanfaatkannya untuk keuntungan curang dalam permainan, seperti melihat statistik musuh. Beberapa minggu setelah implementasi jebakan ini, para pemain curang yang memanfaatkannya berhasil ditangkap oleh Valve.